Mohon tunggu...
Fransisca Dafrosa
Fransisca Dafrosa Mohon Tunggu... Lainnya - Guru

saya orang yang sedang belajar menulis Fiksiana.Humaniora.Lyfe

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Classmeeting: Ajang Seru untuk Belajar Kejujuran dan Sportivitas

11 Desember 2024   14:29 Diperbarui: 11 Desember 2024   14:29 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Classmeeting Basket - dokpri

Strategi Guru dalam Menanamkan Nilai

Namun, keberhasilan classmeeting sebagai media pendidikan tidak bisa terjadi begitu saja. Guru dan panitia harus berperan aktif dalam mengarahkan jalannya kegiatan. Beberapa strategi yang bisa dilakukan adalah:

* Menetapkan Aturan yang Jelas
Sebelum lomba dimulai, panitia harus menjelaskan aturan secara rinci. Misalnya, dalam lomba balap karung, peserta yang melompat keluar jalur dianggap diskualifikasi. Dengan aturan yang jelas, siswa memahami pentingnya bermain sesuai ketentuan.

* Memberikan Penghargaan untuk Fair Play
Selain memberikan penghargaan untuk pemenang, panitia juga bisa memberikan apresiasi khusus kepada peserta atau tim yang menunjukkan sikap sportif. Ini akan memotivasi siswa untuk menjunjung tinggi nilai kejujuran dan sportivitas.

* Membuka Diskusi Setelah Kegiatan
Setelah lomba selesai, guru bisa mengadakan sesi diskusi singkat. Tanyakan kepada siswa apa yang mereka pelajari dari pertandingan tersebut. Apakah mereka merasa puas dengan hasilnya? Apa yang akan mereka perbaiki di masa depan? Dengan cara ini, siswa diajak untuk merenungkan makna di balik setiap kegiatan.

* Menyelipkan Cerita Inspiratif
Sebelum kegiatan dimulai, guru bisa menceritakan kisah nyata tentang atlet atau tokoh yang dikenal karena kejujuran dan sportivitasnya. Misalnya, kisah tentang pemain sepak bola yang mengakui golnya tidak sah meskipun wasit tidak menyadarinya. Kisah-kisah seperti ini bisa menjadi motivasi bagi siswa untuk meniru sikap serupa.

Tantangan dalam Pelaksanaan

Meskipun potensinya besar, pelaksanaan classmeeting sebagai sarana pembelajaran nilai tidak selalu mulus. Salah satu tantangan utamanya adalah memastikan semua peserta bermain jujur dan sportif. Kadang-kadang, ada saja siswa yang merasa bahwa kemenangan adalah segalanya sehingga mereka rela mengorbankan kejujuran.

Selain itu, panitia juga harus memastikan bahwa aturan diterapkan secara konsisten. Jika ada pelanggaran yang dibiarkan, siswa bisa merasa bahwa kejujuran tidak penting. Oleh karena itu, peran guru sebagai pengawas sangat krusial.

Tantangan lainnya adalah menjaga semangat siswa yang kalah. Kekalahan sering kali membuat siswa merasa kecewa atau bahkan frustasi. Di sinilah pentingnya membimbing mereka untuk melihat kekalahan sebagai peluang belajar, bukan akhir dari segalanya.

Dampak Positif untuk Masa Depan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun