Dalam kelas tematik, guru bisa memberikan proyek yang relevan dengan minat siswa. Misalnya, siswa diminta membuat karya seni atau presentasi tentang lingkungan. Dalam proyek ini, setiap siswa memiliki peran sesuai keahlian mereka—seorang yang pandai menggambar akan menjadi ilustrator, sementara yang suka berbicara bisa menjadi presenter.
Proyek ini tidak hanya melibatkan siswa secara aktif, tetapi juga membantu mereka memahami pentingnya kerja tim dan menghargai kontribusi orang lain.
4. Penggunaan Media Digital yang Interaktif
Saya biasanya menggunakan aplikasi seperti Kahoot, Quizziz, atau Mentimeter untuk membuat kuis interaktif. Dengan alat ini, siswa bisa menjawab pertanyaan tanpa merasa malu jika jawabannya salah. Hal ini mengurangi tekanan dan membuat belajar terasa menyenangkan.
5. Cerita Inspiratif untuk Membangun Empati
Sebagai bagian dari pelajaran bahasa, guru bisa memulai kelas dengan cerita tentang tokoh-tokoh yang berhasil melalui perjuangan. Setelah cerita, siswa diajak untuk berbagi pendapat atau pengalaman pribadi yang relevan.
Cerita ini tidak hanya menginspirasi, tetapi juga membantu siswa melihat bahwa setiap orang memiliki kekuatan untuk mengatasi tantangan.
Menciptakan Ruang Aman di Kelas
Selain kegiatan, guru juga perlu menciptakan ruang aman—secara fisik dan emosional—di mana siswa merasa nyaman untuk bereksplorasi tanpa takut diejek atau dihukum. Beberapa cara untuk mencapainya:
• Jangan meremehkan kesalahan siswa. Sebaliknya, jadikan kesalahan sebagai bagian dari proses belajar.
• Berikan umpan balik positif. Fokus pada usaha siswa, bukan hanya hasil akhir.