Mohon tunggu...
Fransisca Dafrosa
Fransisca Dafrosa Mohon Tunggu... Lainnya - Guru

saya orang yang sedang belajar menulis Fiksiana.Humaniora.Lyfe

Selanjutnya

Tutup

Seni Pilihan

Palang Pintu dan Pendidikan Karakter: Sinergi Budaya dan Kurikulum di Sekolah

4 Desember 2024   11:08 Diperbarui: 4 Desember 2024   11:28 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri - Tampilan Palang Pintu sederhana saat PKKS di sekolah

Pernahkah sahabat kompasiana menyaksikan tradisi Palang Pintu dalam pernikahan adat Betawi? Jika belum, coba bayangkan suasana seru: pantun berbalas, jurus silat yang dipamerkan, dan tawa penonton yang mewarnai suasana. Tapi, ternyata di balik keceriaan dan keunikan tradisi ini, terdapat pelajaran berharga tentang toleransi, keberagaman, dan penghormatan terhadap budaya. Lalu, bagaimana jika tradisi ini dijadikan bagian dari kurikulum sekolah untuk menanamkan nilai-nilai karakter kepada siswa?

Palang Pintu: Warisan Budaya yang Sarat Makna

Palang Pintu adalah salah satu tradisi khas masyarakat Betawi yang biasanya digelar dalam acara pernikahan. Tradisi ini menggambarkan proses negosiasi simbolis antara keluarga pengantin pria dan wanita sebelum akad nikah berlangsung. Melalui berbalas pantun dan aksi pencak silat, Palang Pintu menunjukkan perpaduan seni, adat, dan keakraban.

Namun, lebih dari sekadar hiburan, Palang Pintu juga mengajarkan nilai-nilai penting.

  • Toleransi: Dalam prosesnya, pihak-pihak yang terlibat harus saling menghargai dan mendengarkan.
  • Kerja Sama: Tradisi ini memerlukan kolaborasi antara berbagai pihak, mulai dari keluarga hingga seniman lokal.
  • Keberagaman: Palang Pintu memperlihatkan indahnya keragaman budaya lokal yang perlu dilestarikan.

Mengapa Tradisi Lokal Penting dalam Pendidikan?

Pendidikan karakter di sekolah sering kali berfokus pada nilai-nilai universal seperti kejujuran, tanggung jawab, dan empati. Namun, bagaimana jika nilai-nilai itu diajarkan melalui pendekatan budaya? Tradisi seperti Palang Pintu memberikan konteks lokal yang relevan dan menarik bagi siswa.

Saat siswa belajar melalui tradisi seperti ini, mereka tidak hanya menghafal konsep, tetapi juga memahami penerapan nyata nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, dari Palang Pintu, siswa bisa belajar tentang:

  1. Toleransi Beragama: Karena tradisi ini juga sering dikaitkan dengan doa dan simbol-simbol keagamaan.
  2. Pentingnya Dialog: Berbalas pantun adalah bentuk dialog yang mengutamakan keadilan dan penghormatan.
  3. Menghormati Perbedaan: Palang Pintu menunjukkan keindahan keberagaman budaya Indonesia.

Menyisipkan Palang Pintu dalam Kurikulum Sekolah

Lalu, bagaimana tradisi seperti Palang Pintu dapat dimasukkan ke dalam pelajaran di sekolah? Berikut beberapa ide yang bisa dilakukan:

1. Melalui Pembelajaran Pantun

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun