Mohon tunggu...
Fransisca Dafrosa
Fransisca Dafrosa Mohon Tunggu... Lainnya - Guru

saya orang yang sedang belajar menulis Fiksiana.Humaniora.Lyfe

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Mengatasi Mom Shaming: Tetap Percaya Diri dalam Mengasuh Anak

3 Desember 2024   00:05 Diperbarui: 3 Desember 2024   00:44 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pernahkah sahabat kompasiana merasa menjadi "ibu yang paling buruk di dunia" hanya karena komentar orang lain?

Mungkin itu komentar tentang cara kita  menyusui, pilihan sekolah anak, atau bahkan jenis makanan yang kita berikan. Apakah kita pernah merasa malu atau tidak percaya diri hanya karena orang lain seolah-olah lebih tahu cara terbaik mengasuh anak kita? Jika ya, berarti kita mengalami Mom Shaming. Mom shaming adalah fenomena nyata yang dihadapi banyak ibu di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia.

Sebagai seorang ibu, saya juga pernah merasakannya. Rasanya seperti ada yang terus-menerus mengawasi dan menghakimi setiap langkah saya. Mulai dari tetangga yang bilang, "Kok anaknya kurus banget, sih? Kamu nggak kasih makan apa?" sampai teman yang berkomentar, "Serius? Kamu kasih anakmu gadget? Anak jadi nggak kreatif, tahu!" Komentar-komentar ini sering kali tidak dimaksudkan untuk menyakiti, tapi tetap saja menyakitkan. Dan jujur, ada kalanya saya bertanya-tanya: "Apakah saya memang ibu yang buruk?"

Namun, seiring waktu, saya belajar bahwa mom shaming bukanlah tentang saya atau anak saya. Itu lebih tentang orang lain yang merasa punya hak untuk menghakimi. Bagaimana saya menghadapi itu? Izinkan saya berbagi perjalanan saya, serta beberapa tips yang mungkin bisa membantu agar tetap percaya diri dalam mengasuh anak, meskipun dunia seolah penuh kritikus.

Apa Itu Mom Shaming dan Mengapa Ini Terjadi?

Mom shaming adalah kritik, baik secara langsung maupun tersirat, terhadap cara seseorang mengasuh anak. Ini bisa datang dari siapa saja: keluarga, teman, bahkan orang asing di media sosial. Mom shaming sering kali muncul dari asumsi bahwa hanya ada satu cara "benar" dalam mengasuh anak.

Penyebab mom shaming sangat beragam:

* Perbedaan budaya atau nilai
Cara mengasuh anak di satu keluarga atau komunitas bisa sangat berbeda dengan yang lain. Apa yang dianggap normal bagi satu orang bisa jadi tidak biasa bagi yang lain.

* Tekanan sosial media
Di era digital ini, media sosial sering menjadi ajang pamer kesempurnaan. Foto anak-anak yang terlihat sempurna, rumah yang selalu rapi, dan ibu yang tampak bahagia tanpa cela sering kali membuat orang lain merasa berhak mengkritik mereka yang tidak terlihat "seideal" itu.

* Pengalaman pribadi
Banyak orang menganggap pengalaman mereka sebagai patokan universal. Misalnya, jika mereka berhasil menyusui secara eksklusif selama dua tahun, mereka merasa semua ibu juga harus melakukannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun