Di balik jendela, hujan menua
mengantarkan dingin yang rindu pada selimut usang
Langit menggambar wajah yang enggan
kabur, seperti ingatan tentang janji yang tak pulang
November hampir selesai
Kalendar berkutat dengan tanggal-tanggal yang terlupakan
Aku mencari alasan untuk menggenapkan perpisahan
tapi waktu hanya tertawa
membiarkan kita berlari tanpa arah
Sepasang daun gugur di halaman
seperti kita yang tak sempat bertanya:
siapa yang lebih dulu pergi?
siapa yang terakhir menyesal?
Di dapur, kopi dingin menunggu
dan aku sibuk menakar kata-kata yang tak kunjung selesai
Di luar, hujan terus mengetuk
mengingatkanku pada sajak yang pernah kubiarkan basah
Akhir November
bulan yang pandai menyimpan luka
dalam lipatan langit abu-abu
Kita hanyalah sepotong cerita
ditinggalkan waktu
digenapkan sepi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H