Mohon tunggu...
Fransisca Dafrosa
Fransisca Dafrosa Mohon Tunggu... Lainnya - Guru

saya orang yang sedang belajar menulis Fiksiana.Humaniora.Lyfe

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kertas Suara yang Salah

24 November 2024   06:49 Diperbarui: 24 November 2024   06:54 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dua jam kemudian, penghitungan suara dimulai. TPS 07 yang biasanya damai berubah menjadi pusat perhatian ketika hasilnya diumumkan.

"Nomor satu: 5 suara. Nomor dua: 4 suara. Nomor tiga..." suara Mas Yoga tiba-tiba gemetar, "...25 suara."

Pak RT langsung berdiri. "Apaaa? Nomor tiga? Yang itu, kan, si Pak Hasan? Bukannya dia nggak ikut kampanye karena sibuk pelihara ayam?"

Keributan langsung pecah. Warga saling berbisik, mengerutkan kening, dan sebagian tertawa kecil.

"Pak Hasan itu siapa, sih?" tanya Ibu Tati yang duduk di bangku belakang.

"Yang rumahnya di pojokan, depan kandang ayam itu, loh," jawab Pak Rahmat sambil berbisik.

"Oh, yang mukanya kayak artis sinetron zaman dulu?"

"Katanya, Bu Minah yang mulai. Dia coblos Pak Hasan karena paling ganteng," celutuk Mas Yoga.

Pak RT memijit pelipisnya. "Ini pasti salah paham. Mana mungkin warga satu TPS kompak milih Pak Hasan cuma gara-gara ganteng?"

Di rumahnya yang sederhana, Pak Hasan sedang menabur jagung untuk ayam-ayamnya ketika segerombolan warga datang membawa berita heboh.

"Selamat, Pak Hasan! Anda menang di TPS 07!" teriak Bu Minah dari jauh sambil melambaikan tangannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun