Apakah sahabat kompasiana pernah tiba-tiba merasa hidup ini kok seperti jalan tanpa peta? Mungkin saat itu kita butuh lebih dari sekadar nasihat orang tua atau motivasi teman; kita butuh buku. Buku yang bukan hanya menghibur, tapi juga membentuk cara berpikir, memberi pelajaran hidup, dan bahkan membuat kita memaknai hidup lebih dalam.
Nah, kalau sahabat kompasiana sedang mencari panduan bacaan yang cocok untuk setiap fase usia, ini dia rekomendasi buku-buku karya penulis Indonesia yang wajib dibaca sebelum usia 30, 40, atau 50. Karena, di setiap tahap kehidupan, ada pelajaran unik yang perlu kita pelajari.
Sebelum Usia 30: Membentuk Identitas dan Mengejar Mimpi
Usia 20-an adalah masa penuh idealisme, energi, dan kadang juga kebingungan. Buku-buku berikut bisa jadi teman perjalanan untuk mengenal diri sendiri dan meraih mimpi.
* "Perahu Kertas" oleh Dee Lestari
Buku ini cocok banget buat kita yang masih mencari apa arti cinta, mimpi, dan persahabatan. Kisah Kugy dan Keenan, dua anak muda yang mencoba menemukan jalan hidup mereka, akan mengingatkanmu bahwa mengejar impian itu penting, meski tidak selalu mudah.
* "Laskar Pelangi" oleh Andrea Hirata
Sebuah inspirasi untuk terus belajar dan bermimpi, meski dalam keterbatasan. Cerita Ikal dan teman-temannya di Belitong tidak hanya menghibur, tapi juga menyentuh hati. Cocok untuk menyadarkan kita bahwa pendidikan adalah kunci untuk membuka pintu kehidupan.
* "Catatan Juang" oleh Fiersa Besari
Dalam buku ini, Fiersa menulis dengan gaya yang puitis dan penuh refleksi. Cocok buat kita yang sering merasa resah dengan masa depan atau ingin mencari makna di tengah perjuangan hidup.
* "Supernova: Kesatria, Putri, dan Bintang Jatuh" oleh Dee Lestari
Kalau suka sesuatu yang lebih filosofis, novel ini wajib masuk daftar. Supernova mengajarkan kita berpikir kritis tentang cinta, sains, dan eksistensi manusia.
Sebelum Usia 40: Membangun Kehidupan yang Lebih Bermakna
Di usia 30-an, banyak orang mulai memantapkan karier, membangun keluarga, dan menghadapi realita hidup. Buku-buku berikut bisa membantu kita menemukan keseimbangan antara ambisi dan kebahagiaan.
* "Pulang" oleh Leila S. Chudori
Sebuah kisah epik tentang keluarga, pengasingan, dan identitas. Novel ini menyelami isu-isu politik di Indonesia, tetapi tetap terasa personal. Bacaan ini mengingatkan kita tentang pentingnya akar dan tempat kita di dunia ini.