Mohon tunggu...
Fransisca Dafrosa
Fransisca Dafrosa Mohon Tunggu... Lainnya - Guru

saya orang yang sedang belajar menulis Fiksiana.Humaniora.Lyfe

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Resign Tanpa Traktiran? Begini Cara Mengomunikasikannya ke Rekan Kerja dengan Bijak

9 November 2024   17:51 Diperbarui: 9 November 2024   18:54 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Pernah merasa canggung saat harus mengatakan "Tidak" untuk traktiran perpisahan setelah resign? Mungkin kita sedang bersiap untuk melangkah ke pekerjaan baru, atau bahkan merencanakan waktu istirahat yang sangat ditunggu-tunggu. Tetapi, satu hal yang sering bikin serba salah adalah ekspektasi rekan kerja untuk ditraktir ketika kita resign. Jika kita merasa keberatan mentraktir namun tetap ingin menjaga hubungan baik, tenang---ada cara untuk mengomunikasikan ini dengan baik tanpa menimbulkan kesalahpahaman.

Kebiasaan "traktiran" saat resign memang bukan hal yang tertulis dalam aturan, tapi di banyak tempat kerja, ini sudah jadi semacam "kode" untuk menunjukkan penghargaan terakhir. Namun, traktiran perpisahan bisa menjadi beban tersendiri, terutama bila kita perlu lebih berhati-hati dalam mengatur keuangan di tengah transisi karier atau biaya hidup yang makin meningkat. 
Nah, di sini saya coba berikan sedikit cara untuk menyampaikan keputusan tanpa traktiran dengan sopan dan santun agar kita tetap dapat berpamitan tanpa merasa tidak enak hati.

1. Pahami Alasan Kita Terlebih Dahulu

Sebelum kita membicarakan hal ini dengan rekan kerja, penting untuk merenungkan mengapa kita memilih untuk tidak mentraktir. Apakah ini terkait alasan finansial, prinsip pribadi, atau mungkin ingin mengurangi kebiasaan yang bersifat konsumtif? Jika kita merasa keberatan karena alasan keuangan, apalagi jika akan pindah ke pekerjaan baru yang mungkin membutuhkan dana ekstra di awal, pastikan kita teguh pada keputusan ini dan tahu alasannya. Menyadari alasan di balik keputusan kita bisa membantu mengomunikasikannya dengan lebih tenang dan percaya diri.

Tips: Jangan merasa bersalah atas keputusan ini.Memahami alasan pribadi akan membantu kita bersikap terbuka dan percaya diri saat menyampaikannya pada orang lain.

2. Pilih Waktu yang Tepat untuk Mengomunikasikannya

Sama seperti saat kita akan memberikan pengumuman penting lainnya, timing sangatlah penting. Sebaiknya, mulailah membicarakan keputusan ini saat kita mengumumkan rencana resign atau ketika momen pamit mulai dekat. Kita bisa memulai dengan pembicaraan santai di saat yang tepat, seperti ketika makan siang atau di sela-sela obrolan kecil di kantor. 

Contoh Kalimat:
> "Aku sebenarnya pengin sih traktir kalian semua, tapi karena banyak persiapan yang harus diurus untuk pekerjaan baru, aku memutuskan untuk pamit sederhana saja, ya."

3. Berterima Kasih dan Berikan Penghargaan

Saat menyampaikan niat kita, penting untuk menunjukkan rasa terima kasih pada rekan kerja. Ucapan terima kasih ini bisa menjadi "pengganti" dari traktiran dan membuat mereka merasa dihargai atas peran serta dukungan yang mereka berikan selama bekerja bersama. Berikan penjelasan dengan nada yang hangat dan ungkapkan rasa terima kasih kita atas dukungan dan kebersamaan selama ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun