Maafkan Mamah, Nak Â
Untuk kata-kata yang kadang keras
Untuk wajah yang sering muram
Mamah tahu, seharusnya sabar adalah pelukan
Namun terkadang lelah menutupi cinta yang ingin Mamah berikan
Maafkan Mamah, Nak Â
Kamu yang kecil, polos, dan ceria
Tak seharusnya mendengar suara yang meninggi
Mamah sedang belajar, Nak
Belajar menahan gemuruh di hati
Agar kasih sayang bisa terdengar lebih nyaring daripada amarah
Kadang, dunia terasa terlalu berat di pundak Mamah
Tapi kamu, dengan senyum kecilmu,
Selalu mengingatkan bahwa cintalah yang harus lebih kuat
Maafkan Mamah, Nak
Untuk waktu-waktu yang terlewat tanpa sabar
Mamah akan terus mencoba
Agar esok, pelukan yang kamu terima
Selalu lebih hangat dari kata-kata yang terucap
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H