Mohon tunggu...
Fransisca Dafrosa
Fransisca Dafrosa Mohon Tunggu... Lainnya - Guru

saya orang yang sedang belajar menulis Fiksiana.Humaniora.Lyfe

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Satu Jiwa, Seribu Suara

1 Oktober 2024   06:00 Diperbarui: 1 Oktober 2024   07:48 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Di bawah langit yang sama kita lahir
Dari tanah yang subur 
Laut yang memeluk damai
Seribu suku menari dalam irama keberagaman
Agama-agama bersanding dalam sunyi nan syahdu

Kulit kita mungkin berbeda warna
Lidah menuturkan beragam bahasa
Namun, hati kita bernafas dengan irama yang sama
Pancasila, nyala api yang tak pernah padam

Dalam peluh dan doa kita memahat mimpi 
Menganyam asa dari selendang budaya
Tak pernah retak meski badai mengguncang
Karena kita: 
satu jiwa dalam seribu suara

Rasa hormat tak mengenal batas
Cinta tanah air tak lekang oleh zaman
Kita berjalan bersama
Saling memeluk perbedaan
Indonesia
Rumah yang merangkul setiap insan

Di sini tak ada yang lebih tinggi  
Tak ada yang lebih rendah dalam aliran darah 
Kita semua saudara
Meski tak selalu serupa
Satu dalam cita
Satu dalam cinta

Marilah kita terus bergandengan tangan 
Menjaga damai
Memupuk harapan
Sebab di dalam seribu suara yang berbisik  
Tersembunyi satu jiwa yang tak pernah terpecah

Baca juga: Badut Jalanan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun