Mohon tunggu...
Fransisca Dafrosa
Fransisca Dafrosa Mohon Tunggu... Lainnya - Guru

saya orang yang sedang belajar menulis Fiksiana.Humaniora.Lyfe

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Frozen Food: Solusi Praktis atau Pilihan Malas?

30 September 2024   12:33 Diperbarui: 30 September 2024   15:39 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Frozen Food (Sumber: Pixabay)

Frozen food atau makanan beku semakin populer dalam kehidupan modern, terutama di kalangan masyarakat perkotaan. Dengan segala kesibukan yang ada, mulai dari pekerjaan hingga urusan keluarga, orang-orang sering kali mencari solusi praktis untuk memenuhi kebutuhan konsumsi harian mereka.

Di satu sisi, frozen food memberikan kemudahan dan efisiensi waktu yang sangat dibutuhkan dalam ritme hidup yang serba cepat. Namun, di sisi lain, muncul persepsi bahwa mengandalkan frozen food terlalu sering adalah tanda kemalasan dalam memasak atau memilih bahan makanan yang lebih segar.

Lantas, apakah frozen food benar-benar solusi praktis yang cerdas atau sekadar pilihan malas yang merugikan kesehatan?

Kepraktisan yang Ditawarkan Frozen Food

Salah satu alasan utama mengapa frozen food menjadi pilihan favorit banyak orang adalah kepraktisannya. Di tengah gaya hidup modern yang sibuk, banyak orang tidak memiliki waktu luang untuk berbelanja bahan makanan segar setiap hari dan menyiapkan masakan dari awal.

Frozen food menawarkan solusi cepat tanpa perlu persiapan panjang. Kita cukup memasukkan makanan beku ke dalam oven atau microwave, dan dalam hitungan menit, makanan siap disajikan.

Sebagai contoh, keluarga dengan kedua orang tua yang bekerja atau individu yang tinggal sendiri sering kali memiliki waktu terbatas untuk memasak dari nol setiap hari.

Membuat hidangan sehat dan bergizi dari bahan mentah membutuhkan waktu persiapan yang panjang, termasuk memotong sayuran, mencuci daging, hingga meracik bumbu.

Dengan adanya frozen food, banyak orang merasa terbantu untuk menghemat waktu di dapur. Hal ini sangat berguna bagi mereka yang tidak punya waktu untuk berbelanja setiap hari atau yang tidak memiliki cukup keterampilan memasak.

Menurut survei yang dilakukan oleh Lembaga Penelitian Makanan dan Gizi (2022), sekitar 65% responden menyatakan bahwa mereka mengonsumsi frozen food minimal dua kali seminggu, dan sebagian besar dari mereka adalah pekerja kantoran yang memiliki sedikit waktu untuk memasak. Frozen food dianggap sebagai "penyelamat" dalam rutinitas harian yang padat.

Selain itu, frozen food juga dapat bertahan lebih lama dibandingkan dengan bahan makanan segar. Teknologi pembekuan yang semakin canggih, dapat mempertahankan kualitas gizi dari makanan beku dengan baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun