Ibu adalah kursi tua Â
di sudut ruang tamu
Di pundaknya aku bersandar
merangkai sunyi dari napas panjangnya
Lagu sendu meluncur dari peluknyaÂ
menemani kantuk yang tak kunjung tiba
"Tidurlah," katanya
tapi aku tahu ia sedang menjaga Â
agar mimpi-mimpiku tak tersesat
Di pundak ibu Â
waktu berhenti
Rindu tak perlu dijelaskan
cukuplah diam dan doa Â
mengiringi langkahku pulang
Baca juga: Ibu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Baca juga: Pilihan Ibu
Baca juga: Mengendap di Sela-sela
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!