Mohon tunggu...
Fransisca Dafrosa
Fransisca Dafrosa Mohon Tunggu... Lainnya - Guru

saya orang yang sedang belajar menulis Fiksiana.Humaniora.Lyfe

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Badut Jalanan

28 September 2024   21:37 Diperbarui: 28 September 2024   21:42 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Setiap pagi wajahku bergincu tawa
pipiku dilukis merah 
senyumku ditarik paksa
Di ujung lampu merah aku bukan badut sirkus
hanya bayang-bayang yang menunggu koin jatuh dari langit

Anak-anak tertawa
orang dewasa terdiam
Mereka tak tahu lelahku
hanya melihat topengku  
Di balik hidung merah ini
aku simpan rindu
rindu pada wajah asliku yang hilang di trotoar kota

Malam tiba catku luntur bersama mimpi  
seragamku lusuh
tawa itu menguap  
Aku pulang bukan dengan uang 
tapi dengan kenangan kosong yang menunggu pagi lagi

Baca juga: Lelah Menanti

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun