Di tengah kesibukan sehari-hari, makanan praktis seperti mie instan dan ciki (snack berbahan dasar tepung) telah menjadi pilihan utama bagi banyak keluarga. Tidak hanya karena kemudahan dalam penyajiannya, tetapi juga karena harganya yang terjangkau. Namun, di balik kepraktisan tersebut, terdapat risiko kesehatan yang serius, terutama bagi anak-anak. Belakangan ini, kita menyaksikan kasus yang mencengangkan tentang seorang anak dari Madiun yang mengalami gagal ginjal akibat konsumsi makanan ini.Â
Kasus Gagal Ginjal di Madiun
Baru-baru ini, dilansir dari detik.com seorang bocah berusia 13 tahun, MS, asal Caruban, Madiun menderita gagal ginjal akibat sering mengonsumsi makanan dan minuman instan. Sudah 2 tahun ini MS menjalani cuci darah di RSU dr Soetomo Surabaya.
Melly Winarsih ibu dari MS menceritakan bahwa anaknya memang suka makan mi instan dan minuman kemasan saset yang diseduh dengan air dan ditambahkan es batu.
Kesukaan akan makanan dan minuman instan itu sudah sejak MS masih kecil. Pada usia 10 tahun dia lebih sering lagi mengonsumsi karena berada pada lingkungan teman yang juga menyukai makanan instan.
Apa yang Menyebabkan Gagal Ginjal?
Gagal ginjal adalah kondisi ketika ginjal tidak dapat lagi berfungsi dengan baik dalam menyaring limbah dan kelebihan cairan dari darah. Ada berbagai faktor yang dapat menyebabkan gagal ginjal pada anak-anak, antara lain infeksi, kelainan bawaan, dan konsumsi makanan tidak sehat.Â
Konsumsi Makanan Tinggi Natrium
Mie instan dan ciki mengandung kadar natrium yang sangat tinggi. Menurut data dari Badan POM, satu porsi mie instan dapat mengandung natrium hingga 1.800 mg, yang jauh melebihi batas konsumsi harian yang dianjurkan. Kelebihan natrium dapat menyebabkan tekanan darah tinggi dan membebani ginjal. Untuk anak-anak, batas aman konsumsi natrium adalah sekitar 1.500 mg per hari, sehingga mengonsumsi mie instan secara rutin dapat menjadi masalah.
Bahan Pengawet dan Aditif
Makanan olahan seperti ciki biasanya mengandung bahan pengawet dan aditif yang berpotensi berbahaya jika dikonsumsi dalam jumlah banyak. Beberapa bahan kimia ini dapat mempengaruhi kesehatan ginjal dan organ tubuh lainnya. Contohnya, MSG (monosodium glutamat) yang sering digunakan untuk meningkatkan rasa dapat menyebabkan reaksi alergi dan berpotensi merusak sel-sel ginjal.