Kabinet itu bisa saja dinamai:
Kabinet Pagi Buta
Kabinet Sore
Kabinet Besok Saja
atau
Kabinet Lupa Pulang
Tapi siapa yang peduli dengan nama
jika jalan ke sekolah tetap berlumpur
dan sawah masih menunggu air?
Di meja-meja para pembesar duduk
membicarakan nama baru agar dikenang
Tapi bangsa ini tak butuh nama yang digoreskan dengan tinta emas
Bangsa ini menunggu seseorang yang datang
menggulung lengan
menanam harapan
meninggalkan jejak di tanah basah
Bangsa ini butuh lebih dari nama: Â
butuh kaki yang mau berjalan
dan mata yang tahu ke mana arah pulang
Kabinet apa pun bisa kita tulis di kertas
diberi stempel
dan disahkan
Tapi apakah mental itu siap berjalan Â
menyusuri jalan yang becek dan penuh lubang? Â
Apakah mental itu siap ketika hujan turun dan rakyat menggigil di pinggir jalan?
Pada akhirnya
bangsa ini tidak menunggu nama yang tercetak besar di koran
Yang ditunggu hanyalah langkah-langkah kecil Â
yang mau memikul tanah
Wujudkan asa
Memajukan rumah yang kita sebut: Indonesia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H