Di balik jendela aku berdiri
Menatap derasnya benang perak yang turun perlahan
Hening malam membelai hati nan sepi
Kurasakan kerinduan tumbuh dalam pelukan hujan
Siraman hujan basahi kenangan terpendam
Bangkitkan rindu yang berkobar
Dalam gemercik rinai
Ku cari bayangmu
Ku susuri jejak kenangan yang terlupa
Aku mengeja namamu
Kirimkan doa dalam tetes-tetes air yang jatuh
Baca juga: Cerpen: Hujan di Jalan Braga
Hujan pasti kan reda
Namun rindu ini tak kan pernah reda
Baca juga: Pasar Kenangan
Baca juga: Merdeka dalam Tanya
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!