Mohon tunggu...
Fransisca Dafrosa
Fransisca Dafrosa Mohon Tunggu... Lainnya - Guru

saya orang yang sedang belajar menulis Fiksiana.Humaniora.Lyfe

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Meluruh dalam Diam

10 Agustus 2024   11:36 Diperbarui: 10 Agustus 2024   13:05 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pinterest.com/amalina dzulfakhri


Kutemukan diri dalam gulita
Di sudut sepi tak berbisik
Dendam yang pernah menggores
Luruh seperti embun pagi
Hilang dalam dekapan mentari

Kau datang bagai bayang senja
Membawa luka yang pernah merajam
Tapi, kupersembahkan maaf

Tak ada jejak yang kutinggalkan
Tak ada bekas yang kubawa
Seperti pasir yang tersapu ombak
Semua lenyap 
Hilang tanpa gaduh

Memaafkanmu adalah melupakanmu
Bagai melukis di atas air
Tak tersisa
Tak berbekas
Hanya riak kecil
Lalu mereda

Kini kau hanya bayang dalam mimpi
Kian pudar
Tinggalkan keheningan
Di mana hati ini kembali tenang

Dalam tenang itu
Kumelangkah pergi
Tanpa menoleh
Tanpa menyesal

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun