Dalam dunia yang semakin terkoneksi secara digital, transformasi buku cetak ke buku elektronik telah menjadi tren yang mendominasi industri literatur. Transformasi ini telah mengubah sudut pandang dunia literatur dengan cara yang belum pernah terjadi sebelumnya. Buku elektronik atau e-book muncul sebagai alternatif yang menarik.Â
Sebenarnya banyak manfaat besar yang dapat diambil dari perubahan ini, seperti kemudahan akses, portabilitas, dan fitur interaktif. Namun, kecanggihan digital dunia literasi membaca tersebut, seringkali membuat kita lupa bahwa ada kerugian yang tersembunyi di balik perubahan ini.
Pertama-tama, penting untuk menyadari bahwa transformasi ini memiliki beberapa dampak positif yang signifikan. Salah satu keuntungan utama dari buku elektronik adalah kemudahan aksesibilitas.Â
Dengan e-book, kita dapat membawa ribuan buku dalam satu perangkat kecil yang ringkas. Ini membuka peluang baru bagi banyak orang yang sebelumnya sulit mengakses buku cetak, seperti mereka yang tinggal di daerah terpencil atau memiliki keterbatasan fisik.Â
E-book juga memberikan fleksibilitas dalam memilih jenis font, ukuran teks, dan fitur-fitur lainnya yang dapat meningkatkan kenyamanan membaca.
Buku elektronik juga berperan dalam mengurangi dampak lingkungan yang dihasilkan oleh industri percetakan. Proses produksi buku cetak melibatkan penggunaan kayu sebagai bahan baku, pemakaian tinta, dan konsumsi energi yang signifikan.Â
Dalam jangka panjang, transformasi ini dapat membantu mengurangi penebangan hutan dan dampak negatif lainnya terhadap lingkungan. Dengan memilih buku elektronik, kita juga dapat mengurangi limbah kertas yang dihasilkan oleh buku cetak yang sudah tidak terpakai.
Namun, perlu diakui bahwa transformasi buku cetak ke buku elektronik juga menimbulkan beberapa kekhawatiran.Â
Pertama, masalah keaslian dan keamanan konten.Â