Menyelesaikan skripsi merupakan tugas akhir yang harus ditempuh oleh setiap mahasiswa untuk meraih gelar sarjana. Skripsi yang diselesaikan dengan tepat waktu memiliki banyak manfaat, baik untuk kepentingan pribadi maupun karir di masa depan. Namun, seringkali penyelesaian skripsi menjadi momok yang menakutkan bagi sebagian besar mahasiswa. Tugas akhir ini bisa menjadi beban pikiran yang sangat berat dan seringkali menghambat proses kelulusan mereka. Banyak dari mereka yang mengalami kesulitan dan frustasi dalam menyelesaikan skripsi tepat waktu.
Salah satu alasan utama adalah sikap prokrastinasi, sering menunda-nunda pekerjaan. Ada beberapa alasan mengapa mahasiswa memiliki sikap prokrastinasi dalam penyelesaian skripsi. Pertama, masalah motivasi dapat menjadi faktor yang utama. Seiring berjalannya waktu, tugas sehari-hari dapat membuat mahasiswa merasa kelelahan dan kehilangan semangat untuk menyelesaikan tugas besar seperti skripsi. Ketika semangat dan motivasi menurun, mahasiswa sering kali menunda-nunda pekerjaan tersebut, bahkan hingga batas waktu yang ditentukan.
Kedua, masalah kepercayaan diri, beberapa mahasiswa mungkin merasa tidak cukup kompeten atau meragukan kemampuan mereka untuk menyelesaikan skripsi. Hal ini dapat mengakibatkan ketakutan yang berlebihan dan menghambat kemampuan mereka untuk memulai atau menyelesaikan skripsi. Terakhir, masalah pribadi, ada banyak faktor pribadi seperti masalah kesehatan, masalah keluarga, atau kehidupan sosial yang dapat mengganggu kemampuan mahasiswa untuk fokus pada penyelesaian skripsi.
Menunda penyelesaian skripsi dapat berdampak buruk pada mahasiswa yang bersangkutan. Salah satu dampak yang paling terlihat adalah menumpuknya pekerjaan dan tugas yang harus dilakukan. Ketika penyelesaian skripsi terus ditunda, maka mahasiswa akan semakin banyak menumpuk tugas dan pekerjaan lain yang harus dilakukan. Hal ini bisa membuat mahasiswa merasa kewalahan dan akhirnya kehilangan semangat untuk menyelesaikan skripsi.
Selain itu, kualitas penulisan juga dapat menurun. Semakin lama menunda, maka semakin sulit untuk mengingat kembali materi-materi yang pernah dipelajari. Akibatnya, saat menulis skripsi, kualitas penulisan bisa menurun dan bahkan tidak memenuhi standar yang ditetapkan. Hal ini bisa berdampak pada penilaian dari dosen pembimbing dan bahkan memengaruhi kelulusan mahasiswa.
Tidak hanya itu, menunda penyelesaian skripsi juga dapat menyebabkan penundaan dalam memulai karier. Sebagian besar perusahaan membutuhkan mahasiswa yang sudah lulus sebagai karyawan.
Beberapa hal yang diuraikan di atas terjadi pada saya pribadi ketika penyelesaian skripsi. Saat itu saya memiliki masalah motivasi: kelelahan, kehilangan semangat, dan malas. Saya malah memilih pulang kampung daripada menyelesaikan skripsi.Â
Kurang lebih saya pulang kampung selama dua bulan. Banyak pertanyaan dari keluarga pada saya "sudah lulus?" Pertanyaan itu hanya dua kata tapi kok rasanya makjleb. Sehingga saya memutuskan untuk kembali fokus membuat skripsi dan menyelesaikannya. Berbagai cara saya lakukan untuk memerangi skripsi dan akhirnya hanya dalam waktu kurang dari  tiga bulan saya bisa menang menyelesaikan skripsi. Ternyata dengan cara membuat skripsi yang tepat masalah bisa teratasi dengan cepat.
Nah, Begini cara saya untuk menghindari prokrastinasi penyelesaian skripsi:
Manfaatkan waktu senggang dengan efektif untuk menyelesaikan tugas-tugas kecil yang terkait dengan skripsi. Misalnya, mencari referensi baru atau menyusun catatan dari bahan-bahan yang sudah dikumpulkan.