Mohon tunggu...
Fransisca Dafrosa
Fransisca Dafrosa Mohon Tunggu... Lainnya - Guru

saya orang yang sedang belajar menulis Fiksiana.Humaniora.Lyfe

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bunga Terlantar

3 Mei 2023   11:35 Diperbarui: 3 Mei 2023   11:38 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di sana, di sudut kota
Berdiri tegak sebatang pohon yang rindang
Terhiasi hamparan bunga-bunga indah
Namun, di kerumunan harumnya bunga
nampak ada satu bunga yang terlantar
Hampir jatuh menyentuh rerumputan

Bunga itu seolah terhempas angin
Tertunduk lemah dalam sunyi yang hening
Menggumamkan suara sedih nan perih
Sampaikan kisah tentang seorang anak
Anak yang tak bisa nikmati indahnya masa sekolah

Ia terlihat murung
Pucat tanpa senyum
terdiam sepi
di tengah riuh suka cita anak-anak
Ia hanya bisa memandang
Mencoba rasakan dari kejauhan dengan mata sayu

Kehidupannya yang berliku
Perjuangannya untuk bertahan hidup
Tidak ada yang tahu

Rasa ingin tahu yang besar
Hasrat belajar yang tinggi
Harus ia redam
Masa depan ia korbankan
Karena tak ada kesempatan

Hati kecilnya berteriak:
'aku mau sekolah.. berpetualang dengan wawasan
melebarkan sayap untuk terbang
terbang tinggi meraih cita wujudkan asa'

Bunga terlantar di pohon yang rindang
Tak ada yang melirik apalagi melihat
Semua menutup mata
Adakah yang tergugah 'tuk hapuskan duka lukiskan sukanya?

Bunga harum terlantar di pohon rindang
Mari, buka mata dan hati  
Perjuangkan hak untuk belajar
Agar pendidikan terasa nyata dan merata

Baca juga: Tirai

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Baca juga: CaraMu

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun