malam ini kurangkai kata yang indah untukmu
sayang...Â
keyakinan untuk jalani sisa hidup bersamamu semakin kuat
asal denganmuÂ
kusiap melakoni pahit manisnya hidup
terdengar klasik namun dari lubuk
sebenarnya masih seperti bunga tidur
Tuhan membutakan hatimu (dulu)Â
dan Dia membuatku setia menuntunmu
walau kerap letih,Â
menyerah dengan ke'ada'anmuÂ
yang tak mungkin...Â
tak mungkin hatimu mampu melihatku
namun selalu ada sesal:
mengapa harus putus asa?
sayang...Â
rasa ini begitu tulus
kali ini kuharap kau setiaÂ
padarasamu yang kini kaurasakan
kuharap rasamu tulusÂ
dari kedalaman hati
tanpa paksaan
hanya ada cintaÂ
yang tumbuh dari seluruh penjuru indramu
sayang...Â
semoga restu alam semesta dapat mewujudkan impianku, impianmu, impian kita:Â
menghabiskan sisa usia bersama,Â
merenda hidup berdua dengan ketekunan cinta
sayang...Â
sekarang ku pamit,Â
undur diriÂ
pada semua keadaan, doa, dan harapan
karena ku terlalu bahagia untuk mendapatkannya
dan terlalu perih untuk meraihnya
menerima realita
semua hanyalah:
serangkai kata dan sebaris mimpi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Baca juga: Berserah
Baca juga: CaraMu
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!