Judul              : Brianna dan Bottomwise
Penulis            : Andrea Hirata
Penerbit           : Bentang Pustaka
Jumlah Halaman   : 380 halaman
Brianna dan Bottomwise adalah novel ke-14 karya penulis besar Indonesia, Aqil Barraq Badruddin Seman Said Harun atau yang lebih dikenal dengan nama Andrea Hirata. Novel ini mengisahkan sebuah petualangan, detektif, musik, dan juga dinamika orkes Melayu melalui tokoh bernama John Musiciante sang musisi legendaris, Sadman si musisi telinga kuali, dan Brianna serta Bottomwise sang detektif ternama.
Kisah ini berawal ketika John Musiciante, seorang musisi legendaris yang kehilangan gitar kesayangannya, Vintage Sunburst 1960. Gitar itu punya nilai historis dan sentimentil tersendiri, tak akan pernah bisa diganti dengan uang sebesar apa pun jumlahnya. Hilangnya gitar tersebut karena ulah seorang kriminal amatir. Sejak saat itu, hidup John Musiciante pun langsung terasa remuk redam. Berita kehilangan gitar sang musisi tersebar dan sampailah di telinga detektif kenamaan yang cerdik dan kharismatik, Brianna dan Bottomwise. Â Mereka terlibat dalam pencarian gitar legendaris milik Jhon Musiciante ini. Tidak terduga gitar yang tergores tanda tangan Bapak dari Segala Bapak Gitaris Rock, Legenda Rock Mati Muda itu mengalami perjalanan panjang dari pasar loak ke pasar selundupan dan berpindah tangan dari musisi rock tingkat dunia ke seorang bujangan penjual tauco bertelinga kuali yang selalu merasakan keterkaitan dengan musik. Gitar Vintage Sunburst 1960 juga harus melewati perjalanan mulai dari Fresno, California, singgah di banyak negara sesuai jalur kapal pesiar, hingga terdampar di Sumatra.
Dalam perjalanannya, gitar legendaris itu berjumpa dengan banyak pengalaman. Gitar tersebut harus bertemu manusia dengan berbagai karakter. Mulai dari yang serakah, penipu, penggadai, perampok, pemusik, hingga tiba di tangan Sadman. Sadman adalah seorang Bujang Orkes yang menginisiasi berdirinya sebuah Orkes Melayu bersama teman-temannya. Gitar  itu juga mengalami hal-hal tidak menyenangkan, mulai dari digunakan untuk menggebuk kasur, memukul mantan, digadaikan, hingga dibuang karena dianggap pembawa sial. Sang pemilik, John Musiciante mungkin akan pingsan berkali-kali jika mengetahui apa  yang dialami oleh gitar legendaris kesayangannya.
Tidak hanya menikmati petualangan menegangkan dalam menemukan gitar milik sang musisi legendaris, kita juga akan hanyut terbawa perjuangan orang-orang yang mempertahankan orkes Melayu. Beraneka jenis musik ada dalam dalam novel ini, mulai dari irama Melayu Semenanjung, rebana, hadrah, qasidah, hingga hentakan-hentakan staccato funk rock. Andrea Hirata mengemasnya dengan apik sehingga seolah-olah kita bisa mendengarkan alunan bunyi-bunyian jenis musik tersebut.
Selain mengisahkan dua detektif kenamaan, dalam novel ini juga ada banyak tokoh yang dapat kita nikmati keseruannya, mulai dari Alma dan Ameru, anak-anak yang berbakat di bidang musik yang berkesempatan menikmati gitar legendaris tersebut; ada Mafia Musik yang berusaha merebut gitar itu; kisah seorang gitaris yang mengidap demensia sejak muda hingga ia lupa dengan ibu-bapak tetapi berkat musik ia bisa mengingat kembali kedua orang tuanya.
Meskipun mengangkat tema yang berbeda dari buku-buku sebelumnya namun tetap saja karya-karya Andrea Hirata yang biasa disebut Pak Cik mampu menyihir siapa pun yang membaca dengan bahasa yang digunakannya. Pembaca akan ikut terbakar merasakan kebahagiaan, semangat, keputusasaan, dan kesedihan. Selain itu, novel  ini sarat dengan lelucon-lelucon yang tidak biasa, cerdas, dan pastinya akan mengundang gelak  tawa. Tak perlu diragukan lagi makna setiap karya Andrea Hirata, Brianna dan Bottomwise pun penuh makna dan ajaran. Melalui novel ini kita diingatkan kembali tentang perjuangan hidup yang penuh harapan serta impian dan kita pasti mampu meraihnya.