Mohon tunggu...
sri setyo
sri setyo Mohon Tunggu... Staf Adm Perusahaan Swasta -

saya saat ini sedang belajar untuk lebih baik, dan belajar untuk lebih sukses. Keseharian saya bekerja di salah satu perusahaan swasta di kota saya. Harapan saya suatu hari nanti saya bisa bekerja di perusahaan saya sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Masih Ada Dia yang Selalu Ada Untukmu

29 Agustus 2015   23:46 Diperbarui: 30 Agustus 2015   07:35 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

 Tetap Bersyukur dengan apapun yang terjadi dalam hidup dan senantiasa tersenyum harusnya kita lakukan. Menjalani hidup memang tidak mudah, banyak sekali yang dapat kita temui. Kadang bertemu dengan sesuatu yang membuat hati kita merasa senang dan tak jarang pula kita bertemu dengan sesuatu yang membuat kita bersedih. Ketika kita memperoleh nikmat yang dari Allah SWT seharusnya kita bersyukur dan mengucapkan Alhamdulillah. Begitu juga ketika kita mendapat musibah semestinya kita tetap bersyukur dan mengucapkan Innalillahi wa inna ilaihi rojiun.

Mungkin mengucapkan Alhamdulillah ketika kita mendapat nikmat dari Allah SWT sering kita lupakan. Seringkali diantara kita terlalu sibuk merayakannya dan mengucapkan terima kasih kepada orang-orang disekitar kita dan kita justru lupa dengan Yang Maha Pemberi Allah SWT. Padahal ketika kita bersyukur justru Allah SWT akan menambah nikmat untuk kita.

Kita sebagai manusia justru lebih sering mengingat-Nya ketika mendapat musibah dan kita merasa sangat membutuhkannya. Meski masih banyak juga diantara kita yang tidak juga sadar bahwa segala sesuatu itu atas kehendak-Nya. Sudah diberi ujian dengan berbagai musibah namun kita belum sadar juga.  Hmmmm... sahabatku semoga kita tidak termasuk golongan yang seperti itu. Jangan kita hanya mengingat-Nya ketika sulit dan melupakan-Nya ketika senang.

Berusahalah untuk selalu berpikir positif dalam menjalani hidup ini. Bagaimanapun baiknya rencana yang kita buat, rencana Allah SWT tetaplah yang terbaik. Kembalikanlah semua kepada-Nya, karena semua terjadi atas kehendak-Nya.  Jangan terlalu memikirkan beban hidup ini, jalani saja dan teruslah berusaha melakukan yang terbaik dan berpikir positif insyAllah semua akan menjadi lebih baik.

Saya jadi teringat dengan cerita teman saya siang tadi, sebut saja namanya Titi. Titi merupakan seorang muslimah yang sederhana dan biasa saja. Dia bekerja sebagai admin di salah satu perusahaan swasta yang bergerak di bidang pembiayaan di kota tempat saya tinggal. Dia bercerita bahwa dia mulai lelah dalam menjalani hidup, dia sedang berusaha untuk menjadi lebih baik dalam hidupnya. Dia ingin meninggalkan hal-hal buruk yang pernah dilakukannya di masa lalu. Dia berharap di masa depannya nanti Allah SWT meridhoinya untuk menjadi muslimah yang baik.

Titi bercerita bahwa setelah dia memutuskan untuk berpenampilan selayaknya muslimah yang baik dengan berpakain dan berhijab yang baik banyak ujian yang datang dari-Nya. Titi menjelaskan kepada saya bahwa hidayah itu muncul ketika Allah SWT menegurnya lewat kecelakaan yang menimpanya tempo hari. Sebuah musibah yang membuat tangan kanannya harus di operasi dan dia harus istirahat total dalam waktu kurang lebih 2 bulan. Waktu 2 bulan itulah dia banyak merenung dan kembali mengingat-Nya. Ia dia berpikir bahwa ini memang teguran dari Allah SWT karena dia sudah cukup jauh selama ini dari-Nya. Allah SWT masih sangat menyayanginya sehingga Allah mengingatkan-Nya.

Waktu 2 bulan itu sudah berlalu, dan Titi berhasil melewati cobaan itu. Sekarang dia sudah mulai bekerja kembali meski harus antar jemput karena dokter belum mengizinkannya untuk mengendarai motor sendiri. Dia merasa sedih karena teman-teman di kantor mulai menjaga jarak dengannya. Meski dia berusaha sebaik-baiknya. Sering kali ketika sudah hampir magrib dia baru selesai dari kantornya dan ingin pulang kebetulan adik atau kakaknya belum bisa jemput karena sesuatu hal, dia berharap ada teman sekantornya yang bersedia mengantarnya, namun tidak ada yang bersedia dengan berbagai alasan. Terkadang dia sampai malu untuk minta tolong lagi dengan mereka.Seperti kejadian tadi siang, teman-teman team nya mengajaknya makan siang bersama, karena merasa satu team dia menerima ajakan tersebut. Setelah makan siang selesai ternyata mereka pulang sendiri-sendiri termasuk bosnya tanpa memperdulikannya. Padahal dia sudah meminta tolong namun Allah belum mengizinkannya, hingga akhirnya dia menunggu adiknya pulang sekolah di rumah Allah SWT.

Dia juga berusaha menghubungi teman-teman yang lain lewat BBM dengan harapan yang sama yaitu diantara mereka ada yang bersedia untuk mengantarnya pulang. Namun, lagi-lagi Allah mengujinya. Awalnya dia merasa jengkel, kesal dan pengen marah. Namun, di rumah Allah SWT dia berusaha mencari hikmah dibalik kejadian barusan, dia sedih dan mengadu kepada Allah. Dia juga berusaha berhusnuzan kepada Allah, dia berpikir bahwa Allah sangat mengayanginya. Dengan kejadian barusan dia belajar untuk lebih sabar, mungkin Allah sedang rindu dengannya sehingga Allah mengundang ke rumahnya. Setelah menyerahkan segalanya kepada-Nya dia merasa sesuatu yang tadi menyesakkan dadanya berangsur-angsur berkurang diganti dengan rasa syukur. Dan ujian-ujian yang lain yang diterimanya baik ditempat kerja maupun masalah pribadinya dia anggap sebagai nikmat dari Allah sebagai bukti bahwa Allah sangat sayang dengannya dan menginginkan dia menjadi lebih baik kedepannya. Saat ini dia merasa lebih bahagia karena dia sadar bahwa masih ada Allah yang selalu ada untuknya meski yang lain menjauhinya.

Dari cerita Titi tadi saya juga jadi belajar bahwa segala sesuatu dari-Nya jadi kembalikan lagi kepada-Nya. Teruslah untuk berbuat baik dan yakinlah bahwa Allah selalu bersamamu dalam kondisi apapun, meski semuanya meninggalkanmu yakinlah bahwa Allah SWT tidak pernah meninggalkanmu justru kita yang sering lupa dan meninggalkannya.

Untuk Titi semoga istikomah dijalan-Nya dan teruslah berjuang.... :) :) :)
Semangat ya Ukhti, afwan aku tulis ceritanya dengan maksud semoga bermanfaat bagi yang membacanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun