Sedari tadi Dhani berdiri di dekat jendela kamar hotelnya. Dari tempatnya berdiri tampak manusia yang thawaf seperti semut mengelilingi Ka'bah. Sengaja dia memilih paket haji istimewa dengan fasilias hotel paling dekat dengan Masjid Haram agar tidak repot pulang pergi sholat lima waktu di tempat paling mustajab. "Sudah azan. Ayo kita turun." "Mamah lebih dulu, Papah nyusul." Nisa, istri mudanya, tidak membantah dan mengambil sajadah di bangku dekat lemari es. Di wajah wanita muda itu menyisahkan pertanyaan yang tidak berani dia ungkap. Setelah pintu ditutup Dhani membaca lagi pesan singkat dari Aris, asistennya: "Sebaiknya langsung ke Singapura, KPK sudah mencium kita." *** Jakarta, 5 November 2011 baca juga karya FF hari ini dengan tema Haji: Pak Haji dan Ciu Pulang Haji Air Zam-zam gambar dari sini
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI