Mohon tunggu...
Ma`mar .
Ma`mar . Mohon Tunggu... -

membaca dan menulis. itu saja

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kamu Manis

14 Januari 2012   07:16 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:54 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Wajah Siti ketakutan tapi tidak berani menolak tuntunan. Dia melihat wajah majikannya begitu merah. Telinganya mampu mendengar dengus napas yang dihempaskan.

"Ayo jujur, apa yang dikatakan Bapak kepadamu kemarin?"

Siti menggigit bibirnya sendiri karena mencium bencana. Dia tahu setelah kejadian itu semalaman majikannya bertengkar. Nisa kalap karena suaminya tidak mau mengakui perbuatannya. Suaminya berkilah tidak mengatakan apa-apa kepada Siti.

Melihat pembantunya tidak berani mengeluarkan suara, Nisa mengancam. "Oke, kalau kau tidak mau mengaku, kemasi barangmu sekarang juga!"

Hampir menangis Siti saat bibirnya bergetar mengatakan, "Sa.. Saya gak diapa-apain Bapak.. Beneran!"

"Terus?"

"Bapak cuma bilang 'Siti, kamu manis deh' sambil mengusap pipi saya."

***

Jakarta 14 Januari 2012

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun