Mohon tunggu...
Faris Vio
Faris Vio Mohon Tunggu... -

seorang pedagang properti online berbagi trik dan tips cara melejitkan ekonomi keluarga dan bangsa

Selanjutnya

Tutup

Money

Bisnis Online Ibarat Pacaran

6 Desember 2012   15:31 Diperbarui: 24 Juni 2015   20:05 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

bagiku bisnis online itu sesuatu banget banyak yang mengibaratkan tapi yang agak sesuai dari sekian cerita berikut ulasannya “Jualan online itu seperti pacaran”, demikian pernyataan yang saya kutip dari Danton Prabawanto, founder PT. BEON Intermedia. Kok bisa? Karena menurutnya, jualan online itu tidak lepas dari proses berikut: Cari Perhatian, PDKT, Tembak, dan Pacaran. Tertarik untuk tahu lebih jauh? Mari kita simak uraiannya.

Attract(Cari Perhatian)

Pada saat peluncuran toko online, langkah pertama yang harus dilakukan adalah cari perhatian. Tentunya melalui pemberitaan. “Semakin heboh sebuah pemberitaan maka semakin luas sebuah brand akan dikenal”, demikian ungkapan salah satu teknik pemasaran yang disebut buzz marketing. Anda boleh percaya atau tidak, namun historisnya, half.com pernah mengubah nama salah satu wilayah di peta Amerika Serikat selama 1 tahun hanya untuk menciptakan kehebohan media. Anda tidak harus menirunya, sebab pemberitaan sendiri bisa dilakukan melalui berbagai macam pendekatan. Misalnya mulai dari cara-cara yang konvensional seperti menulis nama domain di kaos, stiker, dsb atau dengan pendekatan yang lebih modern seperti publikasi dari buzzer-buzzer sosial media. Atau bila anda lebih membutuhkan teknik pemasaran online yang aman dan stabil, maka anda bisa mulai menekuni ilmu SEO website untuk memastikan website anda eksis / mudah ditemukan lewat pencarian Google.

Engage (PDKT)

Langkah berikutnya setelah Cari Perhatian adalah PDKT. Anda berpacu melawan waktu untuk membangun kesan pertama. Maka jangan lupa untuk menyelesaikan semua persiapan dasar. Seperti optimasi kode untuk membuat akses website lebih cepat, memasang konten yangeye catching, dan memakai kata kunci yang tepat sasaran. Apabila salah satu dari hal tersebut tidak dipenuhi, misalnya bila website lambat, konten tidak menarik, atau kata kunci yang membuat orang lain nyasar, maka respon otomatis yang akan dilakukan pengunjung adalah menutup website anda. Beda lagi bila website anda sudah memenuhi syarat, pengunjung akan berupaya menjalin komunikasi dengan anda.

Convert (Tembak)

Setelah imej anda terbangun dengan baik dan pengunjung bersedia melakukan engage, maka langkah berikutnya adalah Convert. Di sini tujuan akhirnya adalah berupaya membuat pengunjung agar mau melakukan pembelian. Maka di sinilah kemampuan sales dan marketing anda memegang peranan penting. Kuncinya adalah anda harus tahu betul di mana daya saing produk anda untuk meyakinkan calon pembeli kenapa dia harus membeli produk anda. Blunder yang seringkali dijumpai di sini adalah tidak sedikit para pelaku marketing yang terjerumus pada praktek overselling. Padahal jualan online pada dasarnya bukan menjual sebanyak-banyaknya, melainkan menjual selama-lamanya. Artinya menjaga kepercayaan pembeli terhadap mutu produk kita juga penting untuk menjaga kelangsungan bisnis kita.

Retain (Pacaran)

Di masa pacaran, calon pembeli sudah naik kelas jadi pembeli. Supaya tidak lepas, kita harus mengikatnya agar bersedia naik kelas jadi pelanggan. Sebab seperti pacar yang tidak akan segan untuk mengelu-elukan pasangannya, pelanggan yang puas akan memberikan timbal balik berupa promosi gratis ke lingkungannya pada momen-momen yang dirasanya pas. Untuk menggiatkan masa pacaran sendiri sebenarnya anda tidak perlu punya keterikatan batin dengan pelanggan. Bisa saja anda terhubung dengan pelanggan berdasarkan prinsip keuntungan yang mutual. Contohnya melalui program afiliasi, diskon, dan komisi. Anda bisa kembangkan sesuai dengan kemampuan dan kreativitas anda. Nah, setelah proses Retain berhasil di satu pelanggan, maka pelaku bisnis bisa mulai mengulang lagi ke proses Cari Perhatian, PDKT, dst untuk menjaring lebih banyak calon pelanggan lainnya. Jadi bagaimana? Bukankah jualan online memang mirip seperti pacaran? Terlepas dari mirip atau tidaknya, semoga ulasan yang telah kami sajikan bisa membantu upaya jualan online anda. Salam Aksi @farisvio

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun