Mohon tunggu...
Simon Lao Seffi
Simon Lao Seffi Mohon Tunggu... Guru - Belajar Menulis

Guru di SMAN 2 Fatuleu Barat, kab. Kupang, NTT.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ati Ranti Taek, Sopir Cantik Penakluk Jalanan Amfoang

8 Desember 2024   19:29 Diperbarui: 9 Desember 2024   18:19 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ati Ranti Taek (sumber: Dokumentasi Pribadi)

Beberapa waktu terakhir ini, pasangan ini diberkahi rejeki yang cukup sehingga sanggup memiliki kendaraan roda empat sendiri. Ati mulai mengemudi kendaraannya sendiri. Saat bercerita dengan media ini, sopir cantik ini sudah dua minggu tidak ditemani sang suami. Sendiri bersama beberapa kondekturnya (konjak) yang semuanya lelaki, dua hingga tiga kali dalam seminggu Ati menyetir dari dan ke Kupang.

Perempuan cantik yang mengaku mencintai profesinya saat ini bercerita, sebagai sopir, banyak tantangan yang sering dihadapi olehnya. Bukan hanya roda kendaraan yang pernah terperosok dalam lubang penampang jembatan Termanu, roda kendaraan yang terbenam dalam lumpur sehingga perlu ditarik beramai-ramai juga sering dialami olehnya. Kendaraan mogok di jalan berlubang, atau mati star dan harus didorong ketika muatanya full juga berulangkali dialami oleh Ati.

Godaan dari para lelaki yang usil juga sering dialami oleh sopir cantik ini.

"Tapi tidak ada yang berlebihan. Mereka hanya fluit dan suit-suit atau bercanda tetapi tidak kurang ajar." cerita Ati sambil tertawa.

Sang suami, cerita Ati, hanya tersenyum atau bahkan tertawa ketika dirinya digoda.

"kadang-kadang suami saya ikut fluit atau menggoda menirukan godaan dari mereka." lucu Ati.

Meski berhadapan dengan banyak tantangan dan godaan, Ati mengaku didukung penuh semua keluarganya termasuk sang suami yang begitu dicintainya.

"Bapak kandung saya sangat bangga karena beliau punya banyak kenalan di Amfoang. Hanya mama yang sering khawatir. Keluarga dari pihak suami juga mendukung, tetapi selalu berpesan agar saya hati-hati." cerita Ati.

Ketika berdiskusi mengenai posisi perempuan dalam keseharian masyarakat Amfoang, Sopir cantik ini mengakui banyak perempuan Amfoang yang sangat hebat meskipun tidak memiliki gelar akademik.

Menurut Ati, masing-masing perempuan Amfoang punya kelebihannya sendiri-sendiri.

"Ada yang jago menenun, ada yang rajin bertani, pokoknya masing-masing dengan kelebihannya sendiri. Jadi kita harus saling mengisi, saling mendukung, dan saling menghargai." kata Ati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun