Mohon tunggu...
Amiroh Hasanah
Amiroh Hasanah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Madani Yogyakarta

Lahir di OKU Timur sumatra selatan Alamat Palembang Domisili Yogayakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Upaya Mengembangkan Kepribadian Guru yang Sehat di Masa Depan

11 Juni 2021   10:05 Diperbarui: 11 Juni 2021   10:25 3918
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Upaya Mengembangkan Kepribadian Guru yang Sehat di Masa Depan
Oleh Amiroh Hasanah

Dalam menekuni dunia profesi guru tidak hanya mampu mengandalkan kemampuan mengajar saja, akan tetapi guru idealnya memiliki kepribadian luhur, bermartabat, berwibawa, kharismatik, memiliki daya magnet bagi peserta didik sehingga peserta didik bisa menemukan sosok orang tua kedua yang menyejukkan, memberikan keteladanan bagi peserta didik dan bisa bermanfaat bagi manusia lainnya. Guru memiliki peran yang sangat penting untuk peningkatan kealitas mutu pendidikan, karena guru merupakan barometer suatu lembaga pendidikan, tanpa memilki kepribadian yang mantap, berkarakter, memadai dan kompeten dibidang profesi tersebut, maka semua pihak dalam lembaga didalamnya akan terkena dampaknya, terutama pada peserta didik. Oleh sebab itu guru harus mempunya pribadi yang baik, kompetensi yang unggul dan profesionalisme agar mampu meningkatkan mutu pendidikan, karena guru yang memiliki kepribadian yang baik, berkompeten, keteladanan yang baik dan profesionalisme dapat menjadi modal agar guru dapat melaksanakan amanah profesinya secara baik dan benar, sehingga lembaga pendidikan yang diharapkan adalah mampu merubah dunia pendidikan menjadi dunia pendidikan yang lebih baik.
Pengertian Guru
Kosa kata guru berasal dari kosakata yang sama dalam bahasa india yang artinya  orang yang mengajarkan tentang kelepasan dari kesengsaraan. Sementara guru dalam bahasa jawa adalah menunjuk pada seorang yang harus digugu dan ditiru oleh semua murid dan seluruh masyarakatnya. Maksud digugu adalah segala sesuatu yang disampaikan olehnya senantiasa dipercaya dan diyakini sebagai kebenaran oleh semua murid. Sedangkan Maksud ditiru artinya seorang guru harus menjadi suri tauladan bagi semua muridnya. Dalam Bahasa Arab guru dinamakan dengan muallim, mudarris, murabbi, al-muaddib dan al-ustad yaitu orang yang bertugas memberikan ilmu dalam majlis ta'lim unutk mengembangkan aspek spiritualitas manusia.
Guru hadir untuk mengabdikan diri kepada unat manusia. Untuk itu negara mendidik generasinya yang memerlukan pembinaan dan bimbingan melalui peran guru. Guru dan peserta didik adalah dua sosok yang todak dapat dipisahkan dari dunia pendidikan. Meskipun pada zaman sekarang guru bisa diakili oleh media pendidikan seperti E-Learning atau lainnya, kehadiran gugu tetap menjadi pokok yang tidak bisa digantikan atau ditiadakan. Keduanya saling melengkapi adakalanya peserta didik belajar dari guru dan adakalanya guru yang belajar dari peserta didik. Maka dari itu guru tetap menjadi guru sepanjang waktu, tidak ada istilah mantan guru, bekas guru dan mantan murid atau bekas murid, meskipun mereka telah lulus dan melanjutkan di sekolah yang berbeda.
Memperbaiki Pendidikan dari kepribadian Guru
Menurut Theodore M. Newcomb diartikan sebagai oragnisasi sikap-sikap (predispositions) yang dimiliki seseorang sebagai latar belakang terhadap prilaku. Kepribadian menunjuk pada organisasi sikap-sikap seseorang utnuk berbuat, mengetahui, berfikir dan merasakan khususnya dalam sikapnya kepada orang lain, karena kepribadian merupakan abstrak individu dan kelakuannya sebagaimana halnya dengan masyarakat dan kebudayaan.
Dalam upaya memperbaiki pendidikan dapat di lakukan dengan perbaikan pribadi guru. Dalam artiannya yang luas yaitu guru dalam lembaga formal sekolah atau madrasah dan perguruan tinggi. Adapaun guru dalam lembaga non formal adalah keluarga dan masyarakat. Pemaknaan seperti ini akan mencakup unsur pendidikan yang disebut dengan tripusat pendidikan dan cara mencari jalan tengah tanpa berpihak pada siapa yang salah dalam mempersiapkan generasi bangsa ini apakah guru, orang tua, tokoh masyarakat dan pemerintah.
Mengapa kepribadian guru? Karena setiap orang yang akan melaksanakan tugas mulia sebagai guru harus memiliki kepribadian utama yang baik. Sebab guru adalah seorang yang dicintai, dihormati, disegani dan diteladani oleh murid-muridnya. Mulai dari penampilannya sampai prilaku kesehariannya dalam mengajar menjadi cerminan bagi peserta didik. Untuk itu seorang guru harus tabah dan mengetahui bagaimana cara menyelesaikan berbagai kesulitan dan  masalah yang dihadapimya.
Berdasarkan buku "Beginilah Seharusnya Menjadi Guru" terdapat beberapa kriteria menjadi guru yang baik yaitu:
1. Mengikhlaskan ilmu untuk Allah
Ini adalah sebuah perkara agung yang banyak dilalaikan oleh banyak pengajar dan pendidik yaitu membangun dan menanamkan prinsip mengikhlaskan ilmu dan amalnya untuk Allah. Hal ini banyak tidak dipahami oleh orang banyak, disebabkan jauhnya mereka dari manhaj Rabbani. "Demi Allah, berapa ilmu yang bermanfaat dan amalan-amalan yang mulia untuk ummat, namun pemiliknya tidak mendapatkan manfaat sedikitpun dan hilang begitu saja bagaikan debu yang beterbangan seiring dengan hembusan angin. Yang demikian itu disebabkan karena mereka tidak mengikhlaskan ilmu dan amal mereka di jalan Allah.
2. Jujur
Sifat jujur adalah mahkota diatas kepala seorang guru atau pengajar. Jika sifat tersebut hilang
akan hilang pula kepercayaan manusia akan ilmu nya dan pengetahuan-pengetahuan yang disampaikan kepada mereka, karena anak didik pada umumnya akan menerima setiap yang dilakukan oleh gurunya. Sehingga jika anak didik menemukan kedustaan pada gurunya secara otomatis akan menjadikannya jatuh dihadapan anak didik nya
3.  Serasi antara ucapan dan perbuatan
Allah berfirman:
  .
Artinya: Amat besar kebencian disisi Allah, bahwa kalian mengatakan apa-apa yang kalian tidak kerjakan.
Tidak pantas bagi seorang panutan terlebih seorang yang beriman hanya menyuruh tentang kebaikan dan melarang tentang keburukan namun dia sendiri tidak melakukan nya. Seyogyanya bagi seseorang yang memerintahkan kebaikan agar menjadi orang yang pertama kali atau pelopor untuk bersegera melakukannya dan orang-orang yang melarang keburukan menjadi orang yang paling jauh darinya.
4. Bersikap adil dan tidak berat sebelah
Allah berfirman: QS. An-nahl : 90
Dalam ayat tersebut Allah memerintahkan bersikap adil dan mewajibkan atas setiap hambanya. Adil yang diperintah oleh allah adalah adil didalam Hak Nya, dan kepada sesama makhluk. Adil yang dimaksud adalah memberikan hak seseorang sesuai kadarnya. Dengan demikian seorang guru harus bersikap adil kepada anak didiknya sesuai dengan hak-hak mereka.
5. Berakhlak mulia dan terpuji
Tidak diragukan bahwa tutur kata yang bagus dan perilaku yang baik mampu memberikan pengaruh terhadap jiwa seseorang, membuat hati menjadi tenang, dapat menghilangkan dengki dan dendam. Begitu juga raut wajah yang tampak dari pengajar, mampu menciptakan umpan balik positif pada siswa, karena wajah yang riang dan berseri merupakan sesuatu yang disenangi oleh jiwa.

Selain kepribadian diatas beberapa kepribadian lain yang sangat menunjang adalah:
6. Sabar dan Ulet
Kesabaran merupakan syarat yang sangat diperlukan, apabila pekerjaan guru dalam melakukan tugas mendidik maupun dalam menanti hasil jerih payahnya. Sangat sulit jika guru ingin lekas menikmati hasil jerih payahnya dalam jangka waktu dekat. Seperti hasil hukumannya atau nasihatnya yang diberikan kepada seorang anak didik maka hasilnya terkadang akan terlihat dalam waktu yang lama.
Sabar dan ulet merupakan sifat guru yang semestinya dimiliki oleh seorang guru dalam melaksanakan tugas yang mulia yaitu dalam mengemban amanah, tantangan-tantanagn dari dalam jiwa dan peserta didik, melaksanakan tugas lembaga serta berbagai kebijakan dalam menjalankan profesinya sebagai guru. Disini guru dituntut harus ulet dan tekun untuk bisa meningkatkan kualitas dan kompetensinya sebagai guru dengan penuh kesabaran agar tetap melakuan pengembangan kemampuan yang lebih luas yaitu dengan meningkatkan SDM guru itu sendiri.
7. Responsip terhadap perubahan dan kemajuan
Sikap dan prilaku seorang guru merupakan salah satu agen dari perubahan dalam pendidikan, karena ditangan guru itulah siswa akan ditentukan perubahannya baik pengembangan secara kondisi psychis maupun kualitas suatu keilmuan. Di era serba globalisasi saat ini guru dituntut untuk lebih bisa pro aktif atau sensitif akan kemajuan pengetahuan melalui via media elektronik, media masa, workshop atau latihan-latihan tertentu yang bisa membantu meningkatkan kemampuannya sesuai dengan bidang yang digeluti
 8. rasional dan logis
Guru adalah orang dewasa yang bertanggung jawab dalam memberikan perkembangan anak didik kearah kemajuan dalam perkembangan secara jasmani dan rohani agar mencapai kedewasaan yang mandiri. Dalam mencetak anak didik guru dituntuk untuk bisa mendewasakan anak didik yaitu dengan memiliki kemampuan dalam berfikir, lebih kreatif atau produktif. Ketika mengarahkan dan membina murid-muridnya guru harus dengan penuh rasional dan logis termasuk dalam kegiatan proses belajar mengajar, begitu pula dalam pola fikir sehari-harinya harus disikapi dengan argumentasi yang mudah diterima oleh siswa, enak didengar, mudah dicerna arah pemikirannya termasuk ketika menyikapi suatu masalah tertentu sehingga yang mendengarnya merasa puas dan penuh kemantapan.
9. Humoris
Menjadi guru tidak selamanya harus bersikap terlalu menjaga diri atau menjaga jarak dengan menutup diri baik dengan sesama guru atau dengan siswanya sendiri. Seorang guru hendaknya memliki sifat suka tertawa dan suka memberi kesempatan tertawa kepada murid-muridnya . Sifat ini banyak memiliki makna yang mempunyai banyak faedah bagi para guru, antara lain ia akan dapat terus memikat perhatian anak-anak pada saat pembelajaran, menghilangkan rasa bosan dan rasa lelah pada saat pembelajaran


C. Peningkatan Kepribadian Guru


Sebagaimana telah disebutkan, bahwa guru merupakan suatu profesi yang tidak bisa diwakilkan oleh alat secanggih apapun. Guru sebagai panutan dan sorotan bagi peserta didiknya maka guru harus menyadari akan kekurangan yang dimilikinya baik secara kualitas keilmuannya, ataupun pengetahuan lainnya sehingga dengan menyadari akan keterbatasannya guru diharapkan untuk pro aktif dalam meningkatkan mutu kepribadiannya baik secara personal, profesiaonal maupun secara sosial.
Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni mengahruskan seseorang untuk belajar terus. Apalagi seorang guru yang mempunyai tugas mendidik dan mengajar. Sedikit saja lengah dalam belajar akan tertinggal jauh akan perkembangannya. Untuk meningkatkan kepribadian guru yang ideal maka dibutuhkan beberapa pengembangan-pengembangan, baik pengembangan lewat pendidikan  formal, lewat pelatihan maupun pembinaan oleh atasan.
1. Pengembangan lewat pendidikan formal
Pengembangan lewat pendidikan formal merupakan bagian dari sutau peningkatan profesi guru. mekanisme dan prosedur aspek pelayanan ahli keguruan perlu dikembangkan. Berlainan dengan jenjang pendidikan tinggi yang telah memberikan mekanisme ini dalam waktu yan relatif lama
2. Pengembangan lewat pelatihan
Untuk menjalankan keprofesionalan dalam menjadi guru, maka perlu mengikuti latihan-latihan dalam bentuk kegiatan seperti penataran, diklat, kursus seminar atau kegiatan lain yang bersifat menunjang kualitas pemahaman dan kualitas pelayanan kepada anak didik.
Memiliki kemampuan dan keahlian khusus sesuai dengan bidang keguruan diharapkan guru dapat melakukaan tugas dan fungsinya secara maksimal. Dengan kata lain guru bisa memiliki kepribadian yang terdidik terlatih dan berpengalaman dibidangnya
3. Pengembangan lewat pembinaan atasan
Untuk mengembangkan dan meningkatkan kualitas guru, perlu adanya keterlibatan langsung oleh pimpinan baik kepala sekolah, pemilik sekolah maupun supervisor yang terkait melalui pembinaan. Dengan melalui pembinaan secara intensif dan terprogram oleh atasan, maka akan mudah mengetahui kemampuan perkembangan guru baik kemampuan akademik mapun administrasi


D. Guru Menurut KH. Hasyim Asy'ari
Setiap guru mengharapkan dirinya dihormati agar memiliki kharisma dan pendidikannya menjadi efektif dan efesen. Menurut Muhammad Hasyim Asy'ari ada tiga hal yang harus dperhatikan oleh guru yaitu akhlak guru terhadap diri sendiri, akhlak guru saat mengajar dan akhak guru kepada peserta didik. Etika atau akhlak guru terhadap diri sendiri diantarnya:
1. Selalu istiqomah dalam mendekatkan diri kepada Allah. Guru yang dekat dengan Allah doa-doanya akan diterima  dan memilikimkharisma yang tinggi
2. Menjaga hati agar selalu khauf kepada Allah, sehingga ia harus berhati-hati dalam bertindak agar apa yang ia ajarkan dan ia lakukan tidak menyalahi aturan allah
3. Senantiasa menunjukkan sikap tenang yang menunjukkan kedewasaan diri

4. Menjaga kehormatan diri, menjaga diri dari hal-hal yang syubhat dan haram
Bersikap taadu'
5. Meminta pertolongan hanya kepada Allah semata
6. Tidak membiniskan dan politisikan ilmu untuk meraih harta dan kekuasaan pribadi


Dalam mengajar peserta didik menurut KH.Hasyim Asy'ari menyebutkan beberapa hal yang harus diindahkan:
1. Saat menghadiri majlis ilmu hendaknya ia bersuci dari hadats dan kotora, menggunakan wewangian dan berpakaian yang layak pada saat itu
2. Dihadapan peserta didik guru menyampaikan salam, bersikap tenang dan tawadu'
3. Menghindari mengajar dalam keadaan lapar, haus, sedih marah dan mengantuk, agar kefokusaan saat mengajar tidak terganggu
4. Memulai mengajar dengan basmalah agar selalu mengingat Allah dan mendapat keberkahan
5. Melakukan kontak mata dengan peserta didik
Dan etika guru kepada peserta didik adalah:


1. Terus mengajar meski peserta didiknya tidak ikhlas
2. Mencintai peserta didiknya sebgaimana ia mencintai dirinya sendiri
3. Mempermudah komunikasi dan interaksi dengan peserta didik
4. Menyediakan waktu luang untuk melakukan pendalaman materi pelajaran
5. Menjadikan diri sebagai contoh bagi peserta didik dalam semua prilaku
6. Harapannya dengan memahami bagaimana kepribadian guru yang baik dapat menjadi bekal seorang guru menjadi guru yang profesional di masa yang akan datang.

Sumber:
Roqib Muhammad, Nurfuadi. 2020. Kepribadian Guru: Uapaya Mengembangkaan Kepribadian Guru Yang Sehat Dimasa Depan. Cinta Buku: Yohyakarta
Fuad bin Abdul aziz asy syalhub. Begini Seharusnya menjadi Guru. Darul Haq. jakrata

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun