Mohon tunggu...
BELA FITHRIYANI 2108056064
BELA FITHRIYANI 2108056064 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Semoga bermafaat

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

KH. Anwar Zahid: Kesamaan Makna Santri dengan Pancasila

4 November 2023   10:41 Diperbarui: 4 November 2023   10:45 304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Menurut bahasa, istilah santri berasal dari bahasa Sanskerta, "shastri" yang memiliki akar kata yang sama dengan kata sastra yang berarti kitab suci, agama dan pengetahuan. Santri secara umum adalah sebutan bagi seseorang yang mengikuti pendidikan agama Islam di pesantren. Santri biasanya menetap di tempat tersebut hingga pendidikannya selesai.

Kata "Santri" jika ditulis pakai huruf hijaiyah terdapat lima huruf, yaitu sin, nun, ta, ra, ya. Setiap huruf mempunyai makna yang selaras dengan lima sila dalam Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara Indonesia.

Demikian informasi yang dikaji dari disiplin ilmu "taktik" alias ilmu otak atik oleh KH Anwar Zahid. Hal itu disampaikannya saat mengisi tausiah pada malam puncak peringatan Hari Santri 2022 yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama, Sabtu (22/10/2022) malam.

Kiai Anwar Zahid menjelaskan, pertama huruf sin, artinya salikun ilallah. Santri adalah orang yang menempuh jalan hidup yang berorientasi pada keridhaan Allah dan menitikberatkan pada nilai-nilai spiritual. "Hal tersebut selaras dengan sila pertama Pancasila Ketuhanan yang Maha Esa. Apabila dihubungan ke ayat Al-Qur'an merujuk pada ayat Qulhu wallahu ahad," jelas KH Anwar Zaid.

Beliau melanjutkan, huruf kedua yaitu nun yang berarti naibun 'anil 'ulama. Santri harus mampu menggantikan dan meneruskan perjuangan ulama, serta menjadi umat yang berilmu tinggi, beriman kuat, dan berakhlak mulia. "Hal tersebut selaras dengan sila kedua Pancasila, Kemanusiaan yang adil dan beradab. Dan selaras dengan ayat Al-Qur'an: innallaha ya'muru bil 'adli wal ihsan," lanjutnya pada kegiatan yang berlangsung di JIEXPO Convention Centre and Theatre Kemayoran, Jakarta.

Ketiga, sambung KH Anwar Zaid, yaitu huruf ta yang bermakna Thariqul 'adawah wal iftiraq. Santri meninggalkan permusuhan dan perpecahan, berarti menjaga ukhuwah wat tihadul ummah, yaitu persaudaraan dan persatuan umat. "Ini senada dengan sila ketiga Persatuan Indonesia. Ayat Al-Qur'an berbunyi, wa'tashimu bihablillahi jami'an wa laa tafarraqu," terang pengasuh Pesantren Sabilunnajah Bojonegoro.  

KH Anwar Zahid menambahkan, keempat, huruf ra yakni raghibun fil khairat wal hikam. Santri cinta berbagai macam kebaikan dan kebijaksanaan yang bisa didapat melalui musyawarah. "Ini cocok dengan sila keempat, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan. Ayat Al-Qur'an menyebutkan, wa syawirhum fil amri, dan wa amruhum syura bainahum," paparnya di hadapan ribuan hadirin.

Kelima, huruf ya yang berarti yaqin birahmatillah wa syafa'ati rasulih artinya santri yakin mendapatkan rahmat dan kasih sayang Allah dan yakin mendapat syafaat Rasulullah. "Dengan keyakinan itu pasti akan terwujud sila kelima, Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Ini dalam ayat Al-Qur'an disebutkan wa ma arsalnaka illa rahmatan lil 'alamin," tuturnya.

"Hari Santri harus benar-benar mampu memotivasi kita agar menjadi manusia yang benar-benar berakhlak santri dan berjiwa santri," tegas Kiai Anwar Zahid.

Pada acara Hari Santri Nasional yang bertepatan tanggal 22 Oktober 2023 ini dapat menjadi momentum bagi santri untuk menambah pengetahuan tentang nilai-nilai pancasila sehingga dapat menerapkan dan mengamalkaan nilai-nilai pancasila yang baik dan benar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun