Mohon tunggu...
Bekti Cahyo Purnomo Syah
Bekti Cahyo Purnomo Syah Mohon Tunggu... Penulis - Menulis adalah caraku melukis keindahan lewat rangkaian aksara manja tak bernyawa.

Penulis Freelance, bloger, Novelis, email; bekticahyopurnomo@gmail.com Ig/twitter, Yutube: @belajarbersamabisa fbgroup; Belajar Bersama Bisa dan Bebebs.com

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Hantu Kuyang yang Tak Dirindukan, Prolog dan Bagian Pertama

27 Januari 2019   05:34 Diperbarui: 10 September 2023   15:47 1340
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

***

Malam itu, Diang berdiri dengan gelisah di balik tirai kamar. Setelah membaca mantra, terlepaslah kepalanya dari tubuh dengan usus yang menjuntai.

Bau amis nyinyir dari darah yang menetes terbang melesat kedalam hutan untuk menunggu seorang bayi lahir malam ini. Aungan hewan didalam hutan pecah oleh angin dingin menderu tidak karuan.

Malam yang gelap tenang menyimpan suatu mister yang mengerikan.

Sedang di dalam kamar, sepupunya sedang menunggu kelahiran anak pertamanya.

"Akhirnya apa yang kutunggu selama ini akan terwujud, malaikat kecil akan segera lahir,"ucap calon ayah bayi itu.

Kehadiran Diang tidak diketahui oleh siapapun, termasuk adiknya sendiri. Dan, tidak ada orang lain di dalam rumah saat itu pun yang tau,jika Diang yang didalam hutan siap memangsa korbanya.

Suara tangisan bayi memecah sepinya malam.

"Anakku telah lahir,"kata ayah dari bayi yang baru lahir itu. 
Diang bertambah gelisah. Bau amis darah yang meruap ke udara hinggap di hidungnya, tercium bak aroma madu segar yang baru saja dipanen.

"Emm khaa haa..,aku sudah tidak tahan lagi.." ujar Diang dengan wajah gemetar, rasa laparnya makin liar.

Dari hutan gelap senyap sesuatu melesat seperi api yang begitu terang mengitari rumah itu. Whuuuuuuusss...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun