***
Malam itu, Diang berdiri dengan gelisah di balik tirai kamar. Setelah membaca mantra, terlepaslah kepalanya dari tubuh dengan usus yang menjuntai.
Bau amis nyinyir dari darah yang menetes terbang melesat kedalam hutan untuk menunggu seorang bayi lahir malam ini. Aungan hewan didalam hutan pecah oleh angin dingin menderu tidak karuan.
Malam yang gelap tenang menyimpan suatu mister yang mengerikan.
Sedang di dalam kamar, sepupunya sedang menunggu kelahiran anak pertamanya.
"Akhirnya apa yang kutunggu selama ini akan terwujud, malaikat kecil akan segera lahir,"ucap calon ayah bayi itu.
Kehadiran Diang tidak diketahui oleh siapapun, termasuk adiknya sendiri. Dan, tidak ada orang lain di dalam rumah saat itu pun yang tau,jika Diang yang didalam hutan siap memangsa korbanya.
Suara tangisan bayi memecah sepinya malam.
"Anakku telah lahir,"kata ayah dari bayi yang baru lahir itu.Â
Diang bertambah gelisah. Bau amis darah yang meruap ke udara hinggap di hidungnya, tercium bak aroma madu segar yang baru saja dipanen.
"Emm khaa haa..,aku sudah tidak tahan lagi.." ujar Diang dengan wajah gemetar, rasa laparnya makin liar.
Dari hutan gelap senyap sesuatu melesat seperi api yang begitu terang mengitari rumah itu. Whuuuuuuusss...