Mohon tunggu...
Enjang Sumantri
Enjang Sumantri Mohon Tunggu... lainnya -

rakyat biasa

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ojang Suhandi Produk Kecelakaan Politik

12 April 2016   10:11 Diperbarui: 12 April 2016   10:38 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Penangkapan yang dilakukan oleh KPK terhadap Bupati Subang Ojang Suhandi dan Istri mantan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Subang menambah daftar panjang lika-liku dan intrik politik di Subang yang mengirim para pejabatnya ke bui.

Naiknya Ojang tak lepas dari intrik politik di kabupaten Subang antara 3 orang sekawan separtai dari PDIP. Bupati Subang Eep Hidayat, wakil Bupati Subang Maman Yudia dan Ketua DPRD Subang Bambang Herdadi. Konflik meruncing dengan saling buka-bukaan kasus, yang kemudian menyeret Maman Yudia dan Bambang Herdadi ke penjara terlebih dahulu. Tinggal Eep.

Pada pilkada 2009, Eep yang tidak mempercayai rekan satu partainya, tetapi percaya diri akan meraih kemenangan tanpa berkoalisi dengan partai lain memutuskan untuk menjadikan ajudannya yang bernama Ojang Suhandi sebagai calon wakil bupati. Pasangan ini berhasil memenangkan pilkada dengan mengalahkan Imas (wakil bupati sekarang) dan Primus Yustisio.

Eep akhirnya terjerat kasus upah pungut dan divonis 4,9 tahun penjara setelah melewati drama peradilan dan perlawanan yang alot dan sempat divonis bebas oleh pengadilan tipikor Bandung. Ojang yang wakil bupati, akhirnya naik menjadi bupati. Pada pilkada 2014 yang lalu Ojang yang diusung oleh PDIP berhasil memenangkan pilkada kabupaten Subang setelah berpasangan dengan Hj. Imas yang diusung partai Golkar.

Tidak banyak yang tahu ketika masih dalam proses peradilan, Eep menginisisasi pembentukan Partai Nasdem kabupaten Subang dengan menunjuk ajudannya yang baru, Sandy, untuk menjadi Ketua Nasdem Subang. Eep sadar bahwa terseretnya ia ke dalam kasus upah pungut membuat mimpinya untuk naik menjadi Gubernur Jawa Barat sirna, bahkan bisa menamatkan karir politiknya di PDIP. Nasdem adalah sekocinya. Dukungannya secara diam-diam dalam pembentukan Nasdem menjadi salah satu alasan yang membuat Nasdem Subang berdiri dibelakang pasangan independen Atin Supriatin dan Ambu Nina dalam pilkada 2009 yang lalu. Yang aneh adalah Atin merupakan Ketua DPRD dan sekretaris DPC PDIP Kabupaten Subang, sementara  Ambu Nina adalah istri Eep sendiri. Sedang Eep pada waktu itu masih menjabat Ketua DPC PDIP Subang. Setelah pilkada yang dimenangkan oleh Ojang Imas ini, Atin dan Eep dipecat dari PDIP karena pembangkangan.

Bebasnya Eep dari penjara membuat cemas banyak pejabat pemerintah kabupaten Subang. Sebagai mantan bupati 1 periode lebih, Eep tahu persis borok para pejabat tersebut, termasuk Ojang, yang tak lain adalah mantan ajudannnya dan mantan wakilnya. Eep bagaimanapun masih memiliki banyak penggemar dikalangan birokrasi yang bersedia memberikan informasi dan data yang bisa dipakai Eep untuk memukul balik Ojang Suhandi. Eep menilai Ojang tak tahu balas budi karena lebih memilih Imas ketimbang Ambu Nina sebagai wakil Bupati pada pilkada 2009. Padahal Ojang sebagai Bupati incumbent memiliki hak prerogatif untuk memilih sendiri wakilnya, sebagaimana Eep dulu menggunakan hak tersebut dalam memilih Ojang. Dendam Eep makin bertambah dengan jabatan ketua DPC PDIP Subang yang jatuh ketangan Ojang.

Jika kemudian ada anggapan bahwa terseretnya Ojang dalam kasus korupsi dana BPJS kabupaten Subang merupakan bagian dari pelampiasan dendam Eep, mungkin saja. Banyak orang yang mengenal Eep dengan sangat baik tahu persis kecerdikan Eep dan dukungan informasi yang dimiliki Eep.ementara itu tidak ada hal yang luar biasa dari kepemimpinan Ojang di Subang, bahkan infrastruktur Subang minim sentuhan. Ojang malah disibukan dengan kasus perselingkuhan, penyelewengan dana hibah Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Subang tahun 2014 senilai 2,9 milyar dan yang sekarang penyelewangan dana kapitas BPJS tahun 2014.

Tapi lepas dari itu semua, yang perlu dicatat adalah motif Eep Hidayat untuk menjadikan ajudannya sebagai wakil Bupati. Eep menganggap Ojang tidak akan berbuat macam-macam dan tunduk sepenuhnya pada Eep. Ketakutan Eep akan wakil yang ambisius sebagaimana yang ia alami dengan Maman Yudia periode sebelumnya membuat ia trauma. Kecelakaan adalah kata yang tepat dipakai untuk menggambarkan peristiwa naiknya Ojang sebagai wakil Bupati. Konflik elit partai ditingkat lokal membuat masyarakat Subang menjadi korban dari lakon lawakan yang di buat oleh Eep dan kawan-kawannya. Lakon Bupati yang (kembali) ditangkap KPK.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun