"Lagi ngerasain bibir dan lidah guwa, Bek!"
"Aku tahu, Bek, terlihat pada saat kamu menatapku," Balas Bik pada Bek.
"Belum bisa tidur, aku Bek, inget aja apa kamu aman naruh cidi yang kukasih?"
Itu bekas aku pakai, Bek ...Tapi, setengah hari. Emang sebelum kupakai...aku pakein dikit, Bek agar tidak terlalu bauk punyaku say...malu aku.
Bek...Terus terang aku blom pernah merasakan ciuman seperti tadi, Bek...Walau bibir dan lidahku memar, aku ikhlas kok.
He he he,bikin memar kamu bilang baru sepersembilan? Oh, my God! Kalau tuntas aku bisa babak belur ya, Bek?
Bek...Aku benar-benar fall in love with you. Bek...Janganlah dibawa-bawa, apa kata orang nanti, hadooooh. Baiklah kalau cidiku bisa mengingatkanmu padaku  serta membuatmu nyaman, sayang...
Bek...kabulkanlah niatku semula sayang,niatku nih jauh sebelum keadaan kita seperti ini. Kalau berjalannya waktu Allah berkehendak lain, apa boleh buat. Kelakuanmu aneh tuh, sayang. Sakit ngetawain kelakuanmu, Bek. Kamu lucu, aneh ngegemesin, tauk.
Itu yang sudah gak ada di diri aku bertahun-tahun...Rasa lepas tertawa, di dekat kamu atau sekalipun cuma ber-sms mampu membuatku tertawa, Bek. For all this time , my heart feels empty, dear. Selama ini hati guwa kosong, Bek. Tapi, setelah kamu ada, aku seperti punya harapan untuk bisa hidup dengan seseorang.
Aku bilang tadi, belasan tahun aku minta divorced..Dengan tidak memikirkan aku hidup dengan siapa. Setelah ada kamu, seperti kok punya harapan lebih.
LAYAR TERTUTUP dan Penonton tonil pada bubar.