Mohon tunggu...
Bekdanbik
Bekdanbik Mohon Tunggu... -

Mencoba mengisahkan kembali romi dan juli dalam masa yang tersisa

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cinta Itu Es Krim

8 April 2012   05:02 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:54 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cinta itu es krim, katamu. Meski yang kau suguhi adalah rasa asin. Namun, karena aku tidak mau mematahkan pecah tawamu, maka kukatakan enak, dan enak saja setiap kau tanya rasa cinta itu.

"Asin,tauk!" Kataku saat dijejali rasa cinta itu.

Kudengar tawamu, Bik.  Padahal sebelumnya antara isak tangis  dan kesalmu kudengar perintahmu,"Keluarin, Bek! Keluarin, Bek!" Berkali-kali perintah itu kudengar, namun aku juga nggak paham dengan maksudmu. (Hmm...Setelah berapa lama merenung dan menganalisa, barulah kutahu, betapa Bik tersiksa saat ritme dan fase cinta itu tiada jelas kapan berakhir).

Kukatakan terus dan terus saja, yang kupacu sebagai semangat. Padahal, lari marathonmu sudah  sulit menata nafas yang terengah.

"Bek! Keluarin! Keluariiiinnnnn!  Aku tersiksaaaaa..."

LAYAR TONIL MENAMPILKAN DALANG MENGELUARKAN PERAN WAYANG BERIKUTNYA.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun