Mohon tunggu...
bejo painem
bejo painem Mohon Tunggu... -

politik itu seperti pisau kalau penjahat pakai untuk merampok kalau ibu - ibu pakai untuk ngrajang sayur

Selanjutnya

Tutup

Politik

Indonesia Dipermalukan Asap

22 Juni 2013   23:46 Diperbarui: 24 Juni 2015   11:34 385
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sudah sekitar hampir dua minggu ini, indonesia  menyerbu negara tetangga singapura dengan asap, sebenarnya kejadian ini sudah berlangsung hampir tiap tahun, tapi entah kenapa selalu terjadi dan pemerintah selalu lamban untuk mengatasi dan membuat regulasi atas masalah tersebut, menunggu negara tetangga protes.

Serbuan asap tersebut telah mengganggu jadual penerbangan dan aktivitas masyarakat di sana jadi terbatas, sebagai bangsa tentu kita malu kenapa kita jaya dalam masalah ekspor asap, ekspor tenaga kerja murah ke negara tetangga, saya tidak bisa bayangkan saudara kita yang saat ini belajar atau bekerja disana ditanya sama orang sana, kenapa sih negara anda selalu nyusahin kita dengan asap tiap tahun.

saya yakin sebenarnya tidak sulit untuk mengatasi ekspor asap ini jika pemerintah serius. kebakaran hutan disana sebagian besar di sebabkan oleh pembakaran lahan oleh industri perkebunan. dan sebenarnya pemerintah tahu tapi masa bodoh saja. tinggal dikasih sanksi yang berat misal  saja dicabut aja izinnya bila perusahaan perkebunan melakukan pembukaan lahan dengan membakar hutan.  siapa yang tidak keder bila izinnya dicabut.

Tapi namannya negara sedang sakit justru di balik logikanya keuntungan apa yang didapatkan dari kebakaran hutan. muncullah proyek proyek untuk mengatasi memadamkan api dengan hujan buatan, seberapa efektif teknologi tersebut untuk mengatasi masalah kebakaran hutan, hanya buang buang duit saja.

pembakarnnya tidak pernah tersentuh hukum, rakyat yang harus mengeluarkan duit untuk membiayai proyek tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun