Mohon tunggu...
Bimo Tri Utomo
Bimo Tri Utomo Mohon Tunggu... Novelis - Pencinta sunyi

Penulis yang lebih suka dengan ketenangan ketimbang perdebatan

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Pentingkah Regenerasi Petani Dilakukan Saat Ini?

4 Mei 2019   17:44 Diperbarui: 4 Mei 2019   17:57 308
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: http://www.nusakini.com/

Bukan hanya menyoal soal fisik saja, namun ide dan gagasan mungkin jauh lebih berkembang anak muda yang masuk dalam gen milenials ketimbang bapak-bapak yang dulunya masih mendengarkan radio sebagai hiburan.

Anak milenials sejak kecil sudah dijejali dengan banyaknya kemajuan dibidang teknologi, inilah yang membuat regenerasi petani itu penting. Saya ambil contoh saja, saat ini banyak sekali startup yang menyasar pertanian terutama untuk masalah penjualan.

Ini adalah sebuah contoh kalau dengan regenerasi petani dari tua ke muda memungkinkan ide-ide cemerlang bisa saja terjadi, namun sebuah pengalaman tidak bisa dikalahkan hanya dengan ilmu teori saja.

Inilah maksud saya kenapa pemuda wajib terjun ke bidang pertanian kalau mau lebih paham tentang pertanian, percuma saja memiliki teori berlimpah tetapi pengalamannya nol, ini akan menyebabkan sebuah ketidak manfaatkan dari pemikirannya yang sebenarnya cerdas.

Semisal saja ada seorang pemuda yang begitu pintar dalam hal akademik, kemudian punya ide untuk membuat sebuah cangkul yang nyaman dan mudah digunakan bagi petani. Tapi ternyata setelah jadi dan tanpa riset mendalam, cangkul tersebut malah tidak dapat meningkatkan performa kerja para petani.

Inilah yang dimaksud dengan pengalaman diatas ilmu yang didapat dari teori, saya sendiri pernah belajar di Sekolah Menengah Kejuruan, ada dua teman saya yang pandai dalam hal teori. Namun si A ini tidak hanya pandai dalam teori, dia juga memiliki pengalaman dibidang bengkel karena sering membantu bapaknya mengerjakan pekerjaan bengkel.

Sementara si B yang lebih pintar dalam hal teori tetapi tidak memiliki satupun pengalaman dibidang perbengkelan, sehingga sewaktu diadakan lomba, mungkin si B nggul dalam hal teori namun sewaktu di test dalam hal praktik, si A jauh lebih unggul.

Lalu apa alasan milenials perlu menjadi seorang petani ? menjadi petani saat ini jauh lebih dimudahkan ketimbang petani jaman dulu, saat ini Kementrian Pertanian Indonesia sudah melakukan langkah-langkah untuk memajukan dan memakmurkan para petani Indonesia.

Salah satunya adalah kerja sama antara Kementrian Pertanian melalui Bada Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) dengan salah satu perusahaan penjual benih dunia dari Jepang Sakata Seed Corporation (SSC).

Dari kerja sama tersebut, bakal membuahkan sebuah penemuan varietas baru untuk tanaman pacar air yang tahan tekanan baik panas maupun dingin. Atau biasa disebut sunpatient, informasi ini sendiri sudah dipublish dilaman Kementrian Pertanian.

Dan faktor kedua yang bisa menarik golongan milenials untuk menjadi petani adalah cita-cita Indonesia yang menargetkan menjadi salah satu lumbung pangan dunia pada tahun 2045, tentu saja kalau sudah menjadi sebuah lumbung pangan dunia, pemasukan petani pun bakal terus bertambah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun