Mohon tunggu...
Beina Prafantya
Beina Prafantya Mohon Tunggu... Guru - Editor, Penggiat Pendidikan, Istri, Ibu Satu Anak

Saya mencintai dunia pendidikan dan pengembangannya, tertarik dengan dunia literasi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Doa Petani Lahan Tandus

8 Februari 2022   12:55 Diperbarui: 8 Februari 2022   13:06 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Suamiku, kapan kita kaya?

Orang-orang sudah punya mobil mewah, rumah mentereng, dan uang plastik.
Kau masih bersikukuh menggarap lahan tandus kita
Lahan yang hingga kini masih kauyakini sebagai penghidupan
masa depan buah hati kita.

"Lihatlah," katamu, "di sini akan kita tanam pohonpohon jati. Peneduh rumah kita ketika dia tumbuh remaja. Penguat rumah kita saat menua."

Kauterus memimpikan keindahan beranda rumah yang dihiasi hutan kecil dengan peliharaan berkeliaran

Katamu,
di sini kau akan duduk, menikmati senja bersama palet dan kuasmu
menyempurnakan kerutan pada tubuhmu yang menua

Suamiku,
tapi aku ingin kaya
mimpi kita akan kubeli, seperti mereka yang bermobil mewah dan berumah mentereng

teruskan saja menggarap ladang tandus kita
akan kutebarkan pupuk
kutaburkan benihbenih harapan atas mimpimu yang masih tertunda

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun