“Mereka harus tegak menantang dan membendung propaganda paham materialisme dan segala isme-isme (paham) baru yang diimpor dari barat untuk menyebarkan rasa keragu-ragun atau melemahkan iman dalam Islam.”
Apa yang dihadapi MIUMI memang tidak mudah. Yang sekarang terjadi justru banyak pemuda-pemuda yang mengaku muslim, tapi malah menghancurkan Islam dari dalam. Sesungguhnya ini bukan barang baru. Pada masa Buya Hamka menulis ini pun, hal ini sudah menjadi tantangan bagi umat Islam.
“Yang kerap kali dapat diperbudak oleh orang lain ialah pemuda-pemuda yang sok tahu. Pemuda yang ditimpa penyakit rendah diri, mentang-mentang sudah dibawa bergaul, dalam masyarakat yang agak “barat” sifatnya, dia belum merasa progressif kalau belum turut bersorak mengatakan bahwa Islam, harus pandai menyesuaikan kalau mau maju”, tegas Buya Hamka.
Bahkan beliau melanjutkan dengan mengecam mereka, “ Orang-orang yang turut menyebarkan paham dalam masyarakat, yang akan mengakibatkan kendornya rasa perjoangan, rasa jihad menegakkan cita Islam, bukan saja menjadi pelopor membawa ke jalan kafir, bahkan itulah pengkhianat-pengkhianat yang membawa nama Islam untuk menghancurkan kekuatan Islam.”
Kekuatan Islam menurut Buya Hamka terletak pada aqidah Islam. Akidah Islam yang menimbulkan akhlak Islam. Akidah pasti menegakkan akhlak. Semata-mata ilmu pengetahuan saja,tanpa tegak atas aqidah tidaklah menimbulkan akhlak. Buya Hamka begitu yakin bahwa aqidahlah yang membawa kemajuan,. Menurutnya,
“….suatu kemajuan, pembangunan, ketinggian dan martabat yang mulia diantara bangsa-bangsa, bagi kita umat Islam tidaklah dapat dicapai kalau tidak berdasar kepada akidah dan akhlak Islam!”
Demikianlah besarnya harapan Buya Hamka kepada intelektual dan angkatan muda Islam. Semoga MIUMI dapat memenuhi pula pengharapan tersebut. Jalan tersebut memang tak mudah, seperti yang diingatkan Buya Hamka, “jalan rayanya memang tidak ditaburi kembang dan bunga serta minyak cologner (pewangi).”
Selamat berjuang MIUMI!!
pustaka : Hamka. Dari Hati ke Hati. 2002. Pustaka Panjimas Jakarta
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H