Mohon tunggu...
Been Suyat Syam
Been Suyat Syam Mohon Tunggu... -

aku benci kemungkaran meski aku juga tak bedanya dengan mereka

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Rasa

23 Mei 2013   00:46 Diperbarui: 24 Juni 2015   13:10 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

engkau dan hamba sering ingin menjelma,
dekat sangat dekat
melebihi urat nadi "katanya"
tapi hamba selalu lalai sementara engkau selalu ingat.

ingin mencari setapak tapi mendalam
ketika maksiat mulai unggul
sementara perubahan, perbaikan tak kunjung muncul

kemana mencari
keberceraian diri ini
tuan
tolong....
rapuh ini engkau angkatkan kembali
yang seperti dulu engkau tunjukkan
saat hamba tak manafikan
dan engkau murka akan itu
astaghfirullah
mohon ampun
Allah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun