Mohon tunggu...
Been Suyat Syam
Been Suyat Syam Mohon Tunggu... -

aku benci kemungkaran meski aku juga tak bedanya dengan mereka

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Angklung Rusak, Menuju Keesaan Tuhan

4 Juni 2013   00:23 Diperbarui: 24 Juni 2015   12:34 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_257898" align="aligncenter" width="640" caption="nyanyian salik, nyata dan rasa"][/caption]

ANGKLUNG RUSAK, MENUJU KEESAAN TUHAN

Rembah tak terasa menetes semaunya

Bunyi angklung itu berlawanan,,Seperti rusak,

tapi bukan Retorika tuan

Hanya menjajal Retorasa

Berteriak jejeritan

“Ana “(saya),,,, “ana” (saya)

“Dunia”,,, “dunia”,,,, lalu teriaknya “ana dan dunia”……

“keluar dari poros tuan”

“angklungmu itu rusak, kau tak ikut ketukan dan frekwensi goyangan”

“tidak, ini nyata, kalian tak mengerti” jawabnya…

ana sadar dan ana bertemunya”……

“seseorang telah membawaku melaju”

Tak kecap berucap, tak lafadz ia peduli

Seperti duduk istimewa

Bertahta dalam istana

dan rembah tadi telah berubah asa menjadi tawa

Ha ha ha ha haha ha ha ha ha……

Entah ku tak sampainya

Walau banyak nujum atasnya

Dalam diskusi kecil

Kami berharap gunungan rahmat di malam jum’at

Solawat, Tahlil, rutinitas kami semua yang berharap

Ya Allah…. Kami memuji engkau dan mendoakan mereka

[caption id="attachment_257892" align="alignleft" width="409" caption="berdzikir, berfikir, beramal nyata"]

[/caption]

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun