Mohon tunggu...
Reby Wahyudi
Reby Wahyudi Mohon Tunggu... -

Panggil saja Bee, miliki 2 pasang sayap dan 3 pasang kaki, hidup di bukit, berkoloni dan bersosialisasi, sukai nektar dan serbuk sari, hasilkan madu, menyengat bila diganggu. My name is Bee, nothing specially bout Me, just like a Bee.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Gue Ga Peduli Jokowi!!!

26 September 2012   13:21 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:38 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Hasil resmi perolehan suara Pilkada Jakarta baru akan dirilis KUPD Jakarta pada tanggal 3 oktober yang akan datang, tetapi, kemungkinan Jakarta akan dipimpin oleh Gubernur baru yang bernama Jokowi sudah sangat terlihat dengan jelas, terlebih tim relawan Jokowi yang disebar di 14.940 TPS di seluruh Jakarta sudah merilis real qount. Dalam hasil real count tersebut, Jokowi-Ahok mendapat 52,82% suara, sedangkan Foke-Nara mendapatkan 45,13% suara (hasil penghitungan dari 14.940 TPS (98,4%) dari total 15.059 TPS seluruh Jakarta).


Seluruh warga Jakarta tentu berharap dengan terpilihnya gubernur baru akan membawa perubahan baru yang lebih baik dari sebelumnya. Apakah harapan-harapan warga Jakarta terhadap Jokowi? Harapan setiap warga Jakarta terhadap Jokowi tentunya berbeda-beda. Harapan seorang sopir bajaj di sudut kota Jakarta terhadap Jokowi tentu berbeda dengan harapan seorang supir taksi, begitupun harapan seorang pedagang terhadap Jokowi tentunya berbeda dengan harapan seorang PNS, del el deh pokoke.


Masalah yang harus dihadapi dan diselesaikan oleh Jokowi tentu banyak sekali seperti macet, banjir, dan sebagainya, dan warga Jakarta berharap agar Jokowi bisa menyelesaikan masalah tersebut, dan harapan-harapan tersebutlah alasan kenapa Jokowi didukung oleh masyarakat dan bisa memenangkan pemilu. Apakah boleh warga Jakarta berharap terhadap Jokowi? Apabila kita bertanya hal ini ke orang Sunda, tentu jawabanya: "berharap mah kudu ka Allah, sanes ka manusa, komo ka Jokowi", hehe.

Kemarin, saya ngobrol sama temen-temen pedagang yang yang kebetulan memilih Jokowi dan saya bertanya kepada mereka apa harapan mereka terhadap Jokowi, berikut ini kurang lebih adanya:

saya: "apa harapan lu ke Jokowi?"

temen: "gue sih ga berharap apa-apa kok, sebenarnya sih bagi kita-kita yang pedagang gini, siapa aja yang jadi gubernur ga jadi masalah, karena kita memang ga punya kepentingan apa-apa dengan yang namanya politik, bahkan gue rasa orang-orang golput kemaren sebagian besar adalah orang-orang wiraswasta atau wirausaha"

saya: "oh gitu ya, lah trus ngapain lu kemaren milih Jokowi kalo gitu?"

temen saya: "gue milih Jokowi karna gue peduli, gue ga peduli sama Jokowinya, gue peduli sama orang-orang miskin kota yang ada dipinggir kali dan kolong jembatan, gue kan cuma pedagang ga bisa bantu mereka banyak, tapi gue peduli mereka, makanya gue pilih Jokowi karena gue liat Jokowi itu merakyat, dan programnya jelas untuk rakyat kecil".

Saya: "sesimpel itu doang harapan lu? Gimana dengan macet?"

temen saya: "iya, simpel aja kok, macet sih penting juga untuk diberesin tapi yang paling penting bagi gue adalah masalah yang gue sebutin tadi, masak di Jakarta ada wisata kemiskinan dan kekumuhan yang diexpost sampe ke luar negeri, ngeri ga tuh?".

Saya: "ngeri juga sih, terus?"

temen saya: "terus apalagi? Terus gue harus koprol sambil bilang WOW gitu ke elu?".

saya: "wkwkwk, ga juga keleeee...."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun