Ide mentok, kepala mumet, belum lagi badan terasa capek nggak bersemangat. Hayo jujur deh, kamu juga pernahkan mengalami situasi di atas? Kalau jawab nggak pernah, bohong, malaikat langsung catat loh, hehe.
Sebagai seorang penulis blog, tentu kondisi di atas sering Bee alami. Biasanya yang Bee lakukan saat mengalami fase jenuh, lesu, ataupun kehabisan ide adalah dengan mengurangi screen time gadget, melakukan meditasi, membaca buku, ataupun mendengarkan lagu favorit.
Jika solusi-solusi di atas masih belum mampu mengembalikan semangatmu, maka cara selanjutnya ini bisa dicoba, yaitu menghirup aroma wewangian, misalnya aroma citrus, coklat, maupun mawar. Aroma wewangian yang menjadi favorit Bee adalah kopi. Dulu waktu Bee masih kerja di kantor, Bee ingat banget saat teman-teman Bee yang pencinta kopi. Kalau udah nyeduh kopi, aroma wanginya kopi semerbak seruangan, bikin tarik nafas panjang, menikmati wanginya kopi yang bikin mata dan otak ‘jreng’ on fire lagi. Berawal dari situlah Bee mulai menyukai kopi, dan perlahan-lahan mulai belajar minum kopi.
Unik ya, ternyata manfaat kopi tak hanya saat dikonsumsi, menghirupnya saja sudah dapat memberi kita energi. Bahkan sudah ada yang pernah menelitinya, yaitu The National Library of Medicine (NLM) tahun 2019 yang menemukan bahwa menghirup aroma kopi mampu meningkatkan fokus, daya ingat, serta mood.
Ada satu merek kopi yang bikin Bee selalu terngiang-ngiang karena namanya yang unik. Awalnya Bee kira ownernya suka India, karena nama kopinya mirip nama artis india terkenal hehe. KOJAL (bukan Kajol ya) merupakan singkatan dari Kopi Jago Jalanan yang telah berdiri sejak tahun 2017 dan bermula dari gerobak kopi yang biasanya jualan di pinggiran jalan. Kopi Kojal merupakan kopi liberika yang dihasilkan dari kebun-kebun petani kopi di Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat (Kalbar), daerah dimana Bee dulu bekerja yang lokasinya dari Pontianak memakan waktu 12 jam perjalanan.
“Kopi susunya satu, Kak,” pesan Bee di stan Kojal saat acara Naik Dango di Rumah Radakng Pontianak. Lain dari pada yang lain, stan Kojal berupa gerobak dengan peralatan dan perlengkapan kopi, lalu di depan gerobaknya terparkir motor antik berwarna merah yang membuat suasana stannya semakin estetik. Ditambah lagi adanya empat kursi lipat yang biasanya digunakan untuk mendaki dan satu meja berukuran kecil di tengahnya.
Segelas kopi yang sedikit mengobati rindu Bee dengan Kayong Utara. Rindu dengan keindahan alamnya yang asri, panorama langit senjanya yang menakjubkan, dan kebaikan orang-orangnya di sana.
“Enaknya,” batin Bee dalam hati sembari menikmati kopi yang telah berhasil meraih juara pertama dan penghargaan sebagai Best Alternative Coffee in The World di Spanyol tahun 2022 lalu. Ada aroma manis buah nangka yang bikin kopinya semakin harum. Rasanya tidak asam, ada sedikit pahit. Namun karena Bee pesannya kopi susu, rasa pahitnya sedikit tertutupi. Maklum lah kalau minum kopi yang beneran masih suka berdebar-debar, dag-dig-dug bukan karena didekati crush tapi karena belum kuat minum kopi hehe.
Tak lupa sebelum pulang, Bee beli juga satu bungkus kopi Kojal varian Garuda Khatulistiwa atas saran Kak Reni, salah satu ownernya Kojal. Kopi ini merupakan perpaduan kopi liberika Kayong yang di blends dengan arabica dan robusta.