Sore yang cerah waktu itu dihiasi senja, datang lah Bedul kerumah Panjul yang sedang sakit kepala. Dengan semangat, Bedul ke rumah Panjul untuk menjenguknya. Selain ingin menjenguk Panjul yang sedang sakit kepala, Bedul ingin mengungkapkan sesuatu yang ada dikepala, hati serta dengkulnya.
Seperti biasa, sesampainya di rumah Panjul, Bedul langsung nyelonong ke kamar Panjul. Setelah sampai kamar Panjul, si Bedul langsung mengambil spidol dan menulis sebuah kata-kata di papan whiteboard yang tergantung di tembok kamar Panjul, yang secara jelas dapat dilihat dari tempat tidurnya Panjul
Tulisan diatas "TEKATKU SUDAH BULAD" tertulis di whiteboard dengan jelas dan berdiri seseorang di depan tulisan itu tak lain adalah Bedul semprul, teman karib Panjul yang sedang memperhatikan tulisannya. dan disitulah awalmula terjadinya sebuah percakapan diantara kedua teman yang koplak ini.
"Coba Njul, keren gak makna dari tulisanku itu?" tanya Bedul kepada Panjul.
"Tekatku sudah bulad." Panjul membaca tulisan yang terpampang di papan whiteboard kamarnya dengan ketawa geli, "kayak tahu saja pakek bulat, apa gak sekalian tekadku sudah bundar kayak donat gitu." Celoteh Panjul yang sedang tiduran leyeh-leyeh di kasurnya sambil mijit-mijitin kepalanya yang agak senut-senut.
"Ya semuanya itukan berawal dari tekad Njul," sahut Bedul sambil ikutan leye-leye di sampingnya Panjul. "Kalo tekad atau kemauan saja gak punya, bagaimana mimpi atau keinginanmu jadi kenyataan?"
"Ini bukan masalah punya atau gak punya tekad Dul," sahut Panjul, "Cuman aku bingung, yang kamu tekadkan itu apa?" tanya Panjul sembari leye-leye di kasur. "Orang tulisannya cuman tekadku sudah bulat, lah terus untuk apa tekadmu itu, dan kamu itu tekat mau apa?, aku sih kawatir, kalo kamu itu nekat pingin jadi orang gila, setres, sempel dan telanjang disamping jalan."
"hehehe, matamu itu Njul, ya adalah pokoknya, yang penting ketikah kita sudah bertekad untuk melakukan apa yang kita tekadkan tersebut, maka kita akan mendapatkan apa yang sudah kita tekadkan tersebut walupun sejengkal” sahut Panjul dengan semangat dan kepalan tangan.
"Oke, kira-kira tekadmu apa?" tanya panjul agak sedikit lemes
"Tekadku besar Njul, karena aku yakin semakin besar tekad kamu atas sesuatu hal, maka akan semakin dekat hal tersebut akan terjadi”
"Iya aku tauh, tapi sesuatu hal yang kamu tekadkan itu apa?, Kamu itu bertekad untuk apa?, tekadmu itu sudah bulat untuk apa?" tanya Panjul kepada Bedul dengan intonasi yang sabaaarrr banget.