Mohon tunggu...
Bedrus soleh
Bedrus soleh Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa aktif

Mahasiswa aktif universitas Tanjungpura Pontianak yang sedang menempuh pendidikan S1 Ekonomi.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sejarah Peredaran Uang Digital yang Menggantikan Uang Kartal/Kertas di Kalangan Masyarakat

24 Mei 2024   13:37 Diperbarui: 24 Mei 2024   14:07 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

3.Sangat applicable untuk transaksi massal yang nilainya kecil namun frekuensinya tinggi, seperti: transportasi, parkir, tol, fast food, dll.

Namun di kala banyaknya kebaikan-kebaikan yang di timbulkan oleh metode pembayaran digital masih ada kekurangan yang dimiliki sebagai mana berikut

1.Tidak bisa di akses tanpa jaringan internet yang membuat metode pembayaran digital ini masih tidak bisa di gunakan di daerah yang tidak memiliki singal internet.

2.Bisa di bobol oleh heking tentunya kita sering melihat kasus-kasus pembobolan saldo rekening masyarakat yang di retas oleh heking sehingga merugikan si pemilik rekening.

3.Memiliki batasan limit tertentu dan biaya admin yang cukup tinggi jika melakukan pembayaran jutaan rupiah, hal ini yang menjadi keresahan para pengguna metode pembayaran digital mereka biasanya mengalami potongan pajak transaksi yang tinggi jika melakukan transaksi dalam jumlah yang cukup besar.

Namun melihat dari perkembangan metode pembayaran digital yang terus pesat tentunya pemerintah Tidak akan diam dan pasti segera mencari solusi permasalahan-permasalahan tersebut dan tentunya hal itu akan bisa di atasi jika kita menjadi pengguna yang cerdas pula karena jika diri kita sendiri tidak dapat menggunakan metode pembayaran ini dengan baik maka tentunya kita juga akan mendapatkan masalah-masalah kedepannya, itu sebabnya teruslah menambah literasi dan jangan mudah termakan isu-isu yang menjatuhkan beberapa pihak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun