Mohon tunggu...
Bedjo Radmila
Bedjo Radmila Mohon Tunggu... -

UGM YOGYAKARTA

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Keindahan Lama

15 November 2011   13:24 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:38 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tak dinyana prasaan ini seperti mentari yg runtuh di barat belahan bumi,
seakan sayu menatap keindahan lama di tikungan jalan itu,
senyumnya menggoreskan titik hitam sebuah perjudian,
menalan teh pahit,
rasa ini seperti tak mau berperasaan,
hah !
Ingin sepertinya memutar waktu,
putaran ini seperti ombang,
menggulung dan hilang menjadi air,
hancurlah sudah,
tetaplah keindahan lama,
seperti tato dan sulit sekali hilang dari visual dan memori sejarah. .
Tak mau lagi meratap dan menatapnya,
aku hilang dalam roda dunia tak berporos,
memendam tanya,
dan menampar jiwa,
akankah semua ini tetap menjadi misteri,
distorsi hati !
Keangkuhan lamaku seakan hilang. .
Kerinduan akan sosoknya !
Ya !
Tak perlu disesali raga ini masih miliknya,
dalang kehidupan yang terusku cari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun