Mohon tunggu...
chio dio
chio dio Mohon Tunggu... -

my life, my journey.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Langkah kaki-kaki kecil yang mempertaruhkan nyawanya untuk mununtut ilmu..

13 Desember 2012   10:28 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:44 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di Pandeglang, Banten tepatnya desa Cijeruk. Anak-anak disana setiap hari harus mempertaruhkan nyawanya hanya untuk menimba ilmu, mereka harus menempuh jarak yang sangat jauh dengan perjalanan sekitar 2 jam untuk sampai ke sekolah yang mereka tuju, mereka melewati sungai yang terkadang bila hujan sungai tersebut akan meluap naik dan dengan terpaksa anak-anak tidak berangkat sekolah karena kondisi sungai yang tidak memungkinkan untuk dilewati. Perjuangan mereka tidak hanya berhenti sampai situ, mereka harus melewati jalan-jalan licin yang bisa membahayakan mereka.

Daerah tersebut telah berkali-kali berganti bupati dan gubernur, tapi tetap saja daerah itu tidak mendapat gubrisan dari mereka untuk membuat jembatan penyebrangan ataupun memperbaiki jalan-jalan di desa tersebut agar warga di desa tersebut bisa lebih mudah dan leluasa untuk melakukan aktifitas mereka sehari-hari. Yang seperti itukah yang pantas untuk menjadi pemimpi ??, membiarkan kondisi daerah yang mereka pimpin tidak terurus dan bisa membahayakan orang lain ?. Apa mereka menjadi pemimpin hanya untuk mendapatkan jabatan dan kehormatan semata ?!

Haruskah semua menjadi buruk, baru mereka mau turun tangan ? sampai kapan kami harus menunggu kalian untuk peduli dan sadar akan hal-hal yang harus kalian perbaiki ?! Sampai kapan kalian mengacuhkan kami dan lingkungan ini ?! Apa kalian tidak tersentuh atas pengorbanan anak-anak yang mempertaruhkan nyawanya hanya untuk mencapai sekolah dan menuntut ilmu ?. Mereka rela bangun pagi-pagi, menyebrangi sungai, melewati jalan-jalan licin, dan menempuh perjalan yang cukup jauh. Tapi semangat mereka tidak pernah surut meskipun jalan yang harus mereka lewati sangat membahayakan, mereka tidak pernah takut, mereka hanya bermodalkan keberanian dan semangat yang tinggi untuk bisa terus menuntut ilmu setinggi mungkin. Semangat mereka patut dihargai, karena semangat mereka tidak mudah untuk dipatahkan walau keadaan yang memaksa mereka. Tapi apa tanggapan dari kalian ?? tidak ada ! karena kalian tidak pernah peduli dan tidak pernah mau tau keadaan mereka, bahkan keadaan orang-orang disekitar kalian.

Dimana dan kemana hati nurani kalian untuk bisa belajar menghargai hal-hal seperti itu ??. Sampai kapan kalian akan terus melihat semua itu dari hal materi dan jabatan ?. Apa kalian hanya tunduk pada kekuasaan yang sifatnya hanya sementara ini ?. Apa kalian hanya mau dihormati tapi tidak untuk menghormati ?.

Mereka ingin pemimpin yang bisa menghargai, bukan menyakiti, mereka ingin pemimpin yang bijak, bukan yang tamak, mereka ingin pemimpin yang peduli, bukan yang selalu ingin dihormati !!

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun