Mohon tunggu...
Nabila Juliet
Nabila Juliet Mohon Tunggu... Jurnalis - PIAUD UIN Maulana Malik Ibrahim Malang
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Everything You Can Imagine Is Real

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Termasuk Tipe "Self-Awareness" Manakah Kamu?

18 April 2020   08:32 Diperbarui: 18 April 2020   08:58 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kita mungkin telah sering mendengar pentingnya Self-Awareness dalam kehidupan pribadi maupun profesional. Seseorang yang memiliki Self-Awareness dinilai lebih percaya diri dan lebih sukses dalam hubungan maupun pekerjaannya.

Kesadaran diri (self awareness) merupakan "modal dasar" konselor dalam menjalankan tugas (Flurentin, 2001). Pemahaman diri sendiri merupakan suatu kondisi yang diperlukan sebelum memulai proses pemahaman terhadap orang lain. Selain itu, pemahaman multikultural harus dimiliki oleh anak didik, baik secara makro maupun mikro. Keragaman dapat dijadikan rahmat yang mendorong kreativitas, pemerkayaan intelektual, dan pengembangan sikap-sikap toleran terhadap perbedaan. 

Anak didik dilatih peka, bersikap empati, menghormati keragaman dan perubahan, serta dapat memahami diri dan lingkungannya. Dimulai dari lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat, mulai jenjang pendidikan taman kanak-kanak sampai perguruan tinggi. Dengan pemahaman multikultural memungkinkan anak didik dapat menjembatani perbedaan antara dirinya dengan lingkungannya.

Tasha Eurich mengungkapkan  bahwa ia menemukan dua tipe dari penelitiannya mengenai Self awareness

  • Tipe Internal Self-Awareness (ISA)
  • ISA adalah kemampuan kita melihat value, passion, aspirasi dan reaksi kita (pikiran, perasaan, dan perilaku, kekuatan dan kelemahan kita) serta dampaknya pada orang lain. Kemampuan menyadari dunia internal kita. Hasil riset menunjukkan bahwa ISA sangat terasosiasi dengan kepuasan kerja dan hubungan, kendali diri dan sosial serta kebahagiaan. Seseorang dengan ISA yang tinggi jarang mengalami kecemasan, stress, dan depresi.
  • Tipe External Self-Awareness (ESA)
  • ESA adalah kemampuan memahami bagaimana orang lain melihat kita. Bagaimana orang melihat value, passion, aspirasi dan reaksi kita serta dampaknya bagi mereka. Riset menunjukkan mereka dengan ESA tinggi lebih terampil dalam menunjukkan empati dan melihat perspektif orang lain. Jika mereka adalah seorang leader maka mereka mampu membangun hubungan baik dengan bawahannya dan bawahannya puas dengan kepemimpinannya.

Pertanyaannya apakah seseorang yang memiliki ISA tinggi pasti memiliki ESA yang tinggi dan sebaliknya? Ternyata tidak. Kedua tipe Self-Awareness ini tidak terkait. Seseorang bisa memiliki ISA rendah namun ESAnya tinggi dan sebaliknya. Dari adanya dua tipe inilah, Tasha Eurich memetakan empat profil atau cabang dari dua tipe diatas  yaitu,

  • Seekers: ISA dan ESA rendah

Mereka tidak mengenal diri mereka sendiri, dan mereka pun tidak jelas memahami bagaimana orang lain melihat diri mereka. Hasilnya, mereka merasa stuck atau frustasi dengan kinerja dan hubungan mereka.

  • Introspector: ISA tinggi, ESA rendah

Mereka secara clear memandang diri mereka sendiri namun mereka tidak menantang pandangan orang lain. Akibatnya, mereka tidak menyadari blind spot-nya dan tidak berusaha mencari feedback dari orang lain.

  • Pleasers: ISA rendah, ESA tinggi

Mereka fokus pada bagaimana mereka terlihat oleh orang lain. Mereka cenderung mengambil keputusan yang tidak melayani tujuan dan pemenuhan dirinya sendiri. Bisa jadi mereka adalah orang yang menyenangkan bagi orang lain. Terampil mengenali dan memahami kebutuhan orang lain. Namun ia sendiri merasa asing dengan dirinya sendiri. Mereka tidak mengenali kebutuhan dan keinginannya sendiri.

  • Aware: ISA dan ESA tinggi

Mereka memahami diri mereka sendiri, apa yang ingin mereka capai. Meski demikian mereka tetap mencari dan menghargai opini serta feedback dari orang lain. Mereka adalah pemimpin yang menyadari penuh pentingnya Self-Awareness. Mereka menimbang keputusan secara seimbang antara penilaian peribadi dan penilaian menurut kacamata orang lain.

Nah, sekarang untuk mengetahui tipe  pada diri kamu, mari lihat diri kita masing-masing. Bila menggunakan pemetaan di atas, masuk dalam profil atau tipe  yang manakah diri kita ini? Lalu, bagaimana agar kita memilki ISA dan ESA yang optimal? Jawabannya ada di dalam diri kita masing-masing.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun