saat ini kita sebagai penonton sepak bola benar-benar hanya bisa jadi penonton, tanpa bisa berbuat banyak untuk persepakbolaan nasional.
Menulis!!!! apa mereka(yang disenayan) bisa mengerti tentang apa yang kita harapkan. sudah terlalu banyak yang menulis tentang PSSI, tentang IPL, tentang ISL, LPIS, LI, RD, WIM, tentang.............. banyak lagi.
Refolusi yang kita harapkan jauh panggang dari api... Kenapa????
1. Refolusi hanya ada di pusat, padahal pemegang suara sebenarnya ada di daerah..
2. sebelum era NH berakhir.. mereka membentengi diri dengan STATUTA_STATUAAN!!!
3. parahnya lagi kita sebagai penonton tergiring untuk memilih 1 dari 2 opsi. pro ISL atau Pro IPL.. yang berarti pula jadi antek bakri atau AP...
4. makin diperparah pula dengan kepongahan "sebagian" punggawa timnas yang menganggap timnas takbisa berbuat apa-apa tanpa mereka (Padahal lawan Malaysia aja mereka kalah)
5. negara(pemerintah) tak bisa berbuat apa-apa karna FIFA tak bisa mentolerir adanya campur tangan pemerintah (Padahal FIFA ga tau klo SEpak BOLa di indonesia beda sama Negara Lain" klo di negara lain keputusan wasit ga bisa diganggu gugat-klo di indonesia keputusan wasit tergantung kepntingan Ketua Umum")
6. Media yang seharusnya netral dalam pemberitaan malah turut memperkeruh suasana.
jadi apa yang mesti dilakukan!!!!
menggabungkan api dala satu wadah adalah mustahil..