Mohon tunggu...
Bebi Octaviona
Bebi Octaviona Mohon Tunggu... Mahasiswa - Saya mahasiswi jurusan Akuntansi Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam di UIN Raden Mas Said Surakarta

hobi saya membaca novel, menonton film dan drakor

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Dampak Covid-19, Penggunaan Gadget Semakin Meningkat pada Remaja

21 Maret 2024   13:40 Diperbarui: 21 Maret 2024   13:41 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh :

Bebi Octaviona (235221094)

Latifah Indah Aulia (235221107)

Akuntansi Syariah

UIN Raden Mas Said Surakarta

Menurut Halodoc, Jakarta -- Virus corona masuk Indonesia pada Senin, 2 Maret 2020. Presiden Joko Widodo mengumumkan bahwa virus penyebab COVID-19 ini telah menjangkiti dua warga Indonesia di kota Depok, Jawa Barat, yang merupakan seorang ibu (64) dan putrinya (31). Mereka sempat melakukan kontak dekat dengan warga Jepang yang positif COVID-19. Warga Jepang ini baru terdeteksi COVID-19 di Malaysia, setelah meninggalkan Indonesia. Kejadian ini lah yang menyebabkan terjadinya covid-19 di Indonesia menyebar sangat cepat. Hal ini berdampak pada seluruh kegiatan warga Indonesia menjadi terhambat terutama kegiatan sekolah, kerja, dan lain sebagainya.

Menurut Santrock ( 2006 ) istilah Adolescence atau remaja berasal dari kata latin adolescence yang berarti "tumbuh" menjadi dewasa. Istilah Adolescence seperti yang dipergunakan saat ini, mempunyai arti lebih luas, mencakup kematangan mental, emosional, sosial dan fisik. Dampak pandemi COVID-19 telah melanda dunia dengan luas, mempengaruhi berbagai aspek kehidupan manusia. Salah satu perubahan  signifikan yang terjadi adalah peningkatan penggunaan gadget, terutama di kalangan remaja. Peningkatan ini terjadi tidak hanya dipengaruhi oleh pembatasan sosial dan pembelajaran jarak jauh, tetapi juga karena perubahan gaya hidup yang memaksa remaja untuk mengandalkan teknologi agar tetap terhubung, belajar, dan menghibur diri. Sementara ini dapat memberikan kesempatan untuk interaksi sosial dalam situasi yang terbatas secara fisik, perlu diwaspadai juga dampak negatifnya, seperti peningkatan risiko kecanduan, isolasi sosial, dan masalah kesehatan mental.

Dokter Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Dr. dr. Kristiana Siste, SP.Kj (K) menyampaikan, dari hasil penelitan selama April hingga Juni 2020, ditemukan bahwa 67 persen orangtua mengaku kesulitan merawat anak selama masa pandemi Covid-19. Akibatnya, konflik anak dan orangtua menjadi banyak. "Saat konflik terjadi, ada emosi tidak enak, rasa kesal, sedih. Tapi anak pelampiasannya terbatas. Biasanya dia bisa main bola sama teman-temannya atau main sepeda di luar. Ketika Covid, ada PSBB, tidak bisa dilakukan, jadi pelarian ke internet," papar Kristiana dalam webinar bersama Kementerian Kesehatan, Rabu (5/8/2020).

Ia menyampaikan, kenaikan kecanduan internet pada remaja meningkat hingga 19,3%. Dari 2.933 remaja di 33 Provinsi yang dilakukan riset, 59% di antaranya juga mengaku mengalami peningkatan durasi online per hari. "Dengan rata-rata 11,6 jam per hari pada remaja," tambahnya.

Menurutnya, kebanyakan orang Indonesia menggunakan internet untuk mengakses media sosial. Yang paling sering digunakan di antaranya Whatsapp, Facebook, Twitter, Instagram, dan Line. Mereka juga mencari informasi melalui Youtube. Selain itu, penggunaan internet juga untuk game online.

"Faktor risiko ketergantuan selama Covid-19, kami berusaha analisis apabila penggunaan lebih dari 11 jam per hari atau mereka gunakan untuk media sosial lebih dari 3 jam sehari," katanya.  Namun ia juga menjelaskan, penggunaan internet tidak akan menjadi kecanduan jika tujuannya untuk proses akademik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun