"Singa papa ngulati mangsa," artinya : Orang yang menipu rakyat, pura-pura berbuat baik tetapi tujuannya mencari untung/mangsa.
 sebelumnya artikel ini sudah saya tulis di blog pribadi www.bebasmikir.com walaupun sudah ada blog pribadi tetapi kecintaan saya akan kompasiana membuat saya ingin menuangkan kembali di sini.
Di masa pemilu atau pemilihan umum,baik pileg,atau pilkada banyak sekali para kandidat melakukan kegiatan sosial,entah bagi-bagi sembako,bagi-bagi jam dinding,dan yang umum adalah bagi-bagi kaos,,eit ada lagi yang membantu untuk pembangunan rumah ibadah (menunggangi Tuhan)..aha...
Bisa kita bayangkan ,betapa besarnya dana yang digunakan untuk menggapai cita-cita menjadi PELAYAN RAKYAT ??? belum lagi setelah jadi kemungkinan pengeluaran juga masih belum tuntas dikarenakan harus menghidupi partai pengusung,entah itu berupa persentase atau patokan harga.
Dari manakah sumber dana mereka ?ya kalo yang mencalonkan menjadi PELAYAN RAKYAT adalah dari konglomerat atau pengusaha kaya raya sih mungkin bisa utang sana-utang sini(utang dari perusahaan),atau yang punya duit pas-pasan bisa jadi di cukongi oleh pengusaha yang pasti bukan lah gratis dengan perjanjian sana-sini,aha....
Terus kita harus bagaimana?
ya kita harus tetep memilih jangan GOLPUT,karena tidak mungkin sebuah pesawat tidak ada pilotnya,sebuah mobil tidak ada sopirnya,kereta api tidak ada masinisnya,sebuah kapal tidak ada nahkodanya,?
Terus milihnya gimana?
Kita lihat rekam jejaknya,jika semua calon jelek,pasti ada yang sedikit bagus dari yang jelek tersebut,manusia yang dilahirkan kembar aja ada bedanya ingat di dalam kumpulan Kurawa juga ada Karna,manusia baik yang dimanfaatkan manusia jahat yang disebabkan oleh tidak diberinya ruang kesempatan oleh orang baik untuk menjadi baik meng eksplor segala kebaikannya yang dikarenakan orang baik yang masih dibentengi ajaran buku kuno yang tidak update .
Dan jangan lupa seorang Pilot,Nahkoda,Masinis dan Supir itu harus mengikuti rute,mematuhi rambu-rambu yang ada,yang dibuat memang dari analisis kepentingan untuk keselamatan yang real,bukan keselamatan yang hanya hayalan.Nahhh itu lah Undang-undang dan Hukum negara yang ada,yang dibuat sesuai dengan kepentingan manusia yang update sesuai dengan jamannya,Jangan menggunakan Hukum Legenda dari Buku Legenda yang entah berapa ratus tahun lalu atau ribu tahun lalu yang tidak ada fakta siapa yang membuat,entah lewat analisis atau hayalan delusi semata,,,,aahhaaa.....
Setelah milih gimana?
Setelah milih yo kita awasi,jangan sampai ada perselingkungan antar poros,baik poros pemerintahan,poros pasar dan poros rakyat ya intinya biar maju bersama...Sekarang kan jamannya sudah terbuka,banyak cara untuk mengawasinya,caranya ya dipikir sendiri,sesuai dengan perannya.
Jika ada yang tersinggung mohon dimaafkan,wong namanya meluapkan unek-unek dari pada meriang ,
 ( berhubung mau pilkada serentak pertama di Indonesia MERDEKA )#bebasmikir
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H