Sebenanya sudah lama tangan saya gatel buat nulis status di facebook atau kompasiana  tentang pemilu capres dan cawapres. (perlu digaris bawahi ya, saya sudah menentukan pilihan untuk 9 juli nanti, eh mungkin, akan lebih awal ya, hehehe, kan saya tinggal di luar indonesia). oh iya, sekalian saya kasih tahu, anda harus memilih lo, karena orang hidup itu harus milih. mau makan aja milih, apa lagi milih presiden dan wakilnya. jadi, seperti makanan pula, pilihlah yang baik untuk perut anda.
Sebagai warga negara yang baik, memberitakan berita baik itu wajib. meski, “baik “itu bisa dilihat secara subyektif atau obyektif. itu juga tergantung perspektif ya. La wong, membuat orang mengerti cara pandang kita itu susah banget, kadang dibilang memihak (nah, kalau sudah begini, yang pinter akan keliatan. Liat aja referensi yang dipakai. Terus orang yang baik juga keliatan, keliatan dari legowonya menerima perbedaan. Terus juga keliatan, mana orang yang dewasa dan bijaksana, hehehe, ini dari pilihan kata yang digunakan). Nah, kalo yang sudah saya kurungi itu terpenuhi, saya akan merasa nyaman untuk berbicara dengan orang yang mempunyai kriteria dalam kurung tersebut. Saya tidak mau cari ribut, jadi, saya dengerin atau baca aja sampai tuntas
Nah, karena kebetulan saya itu sangat suka dunia pendidikan. Saya senang pembicaraan yang mengalir dan yang pasti mendidik. nah ini, yang mau saya lurusin. Saya banyak sekali menjumpai status para pendidik yang lebih memihak ke salah satu pasangan. Terus ngasih link, ke referensi yang menurut  saya juga masih perlu dikaji ulang. Kalau pendidiknya saja memihak, bagaimana ia mengajarkan keberagaman pada murid yang diampunya (buat catatan, sebaiknya para pendidik juga mencari banyak referensi untuk mengajarkan satu tema pembelajaran). Alasannya ya, supaya peserta didik lebih bisa memahami arti perbedaan dan keberagaman.
Nah, untuk selanjutnya dan akan melanjutkan status atau tulisan ini. Menunggu mood menulis saya dulu. Salam damai
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H